Bab 6

1.1K 52 0
                                    

Hari ini suasana kantin semakin ramai dan heboh saat Arsen datang bersam dengan Edgar dan Nathan. Di pojok kantin ada juga seorang remaja yang sedang menikmati makanannya sambil melirik ke Arsen.

"Ternyata lu seterkenal ini" ucap batinnya sambil senyum tipis yang orang lain tidak tau

"Akhhhh Arsen ganteng banget"

"Kok bisa sih ganteng banget dia"

"Arsen plisss pacarin aku"

"Aku rela lakuin apa aja buat kamu"

"Akhhhhh"

Teriak heboh para siswi di kantin

"Tuh lihat para fans lu" ucap Nathan

"Kayak lonte anjir" ceplos Edgar

"Buset mulut lu gar" ujar Nathan

"Yee maap"

Saat Edgar dan Nathan asik bicara, mata Arsen selalu tertuju ke orang yang berada di pojok. "Kenapa dia sendirian, apa dia bener-bener gak punya teman" ucap batin Arsen dengan bingung. Saat sedang bergulat dengan pikirannya, Nares mengejutkannya dengan teriakan

"WOIIII KALIANN, SINI CEPAT" teriak Nares menggelegar di kantin, Arsen, Nathan dan Edgar pun menghampiri Nares.

"Gausah teriak sat, malu cok" ucap Arsen

"Hehe sorry sorry"

"Kalian pesan gih, gue sama clara udah pesan soalnya" ucap Nares sambil merangkul Clara. Kegiatan itu pun tidak lepas dari pandangan Davino. "Apa gue harus bunuh pacar lu supaya lu gak ngerangkul dia" ucap batin Davino dengan tatapan tajam

"Yaudah gue yang pesen aja, kalian mau apa?" Tanya Arsen

"Gue bakso sama es jeruk aja deh" jawab Nathan

"Gue samain aja sama Nathan" ujar Edgar

"Yaudah tunggu" setelah itu pergi

"Sayanggg~ suapin aku dongg" ucap Clara manja

"Yaudah sini-sini aaaaa" ucap Nares

"Aaaaaa" sahut Clara sambil membuka mulutnya

Edgar dan Nathan yang melihat itu rada jijik ya, eh bukan rada sih tapi mereka benar-benar jijik. Mereka bertanya-tanya kok bisa ya Nares mau sama Clara yang modelannya kayak lonte gini tapi itu cuma diucapin didalam hati, kalau beneran mereka ngomong gitu mungkin itu juga mereka bakalan dalam bahaya.

"Rada jijik ya gue lihatnya" cibir Edgar

"Sirik aja lu" ucap Clara dengan sewot

"Dih ngapain gue sirik, banyak noh yang ngantri sama gue" ucap bangga Edgar

"Iyaa banyak yang ngantri, ngantri nagih utang maksudnya" ujar Clara

"Buset mulut lu ya, gue kaya woii ngapain gue ngutang" ucap Edgar emosi

"Nyenyenyenye" ucap Clara dengan muka mengejek

"Buset nih cewek minta digeprek emang"

"Heh lu mau geprek cewek gue hah?!" Ucap Nares

"Woii udah woii, di lihatin orang tuh malu gila" lerai Nathan

Dibalik percekcokan itu, ada orang yang sedang menahan dirinya agar tidak cemburu hingga notif hp-nya membuat atensi-nya teralih

"Gausah cemburu, kalo lu mau dapetin dia, lu harus sabar"

"Jangan emosi"

"Kalo lu emosi semua rencana lu bakalan hancur dav"

"Hmm"

"Gue tau apa yang gue lakuin"

Setelah lama mengantri akhir-nya makanan pesanan Arsen pun jadi, karena tidak bisa membawanya dia pun memanggil Edgar dan Nathan buat ambil pesanan.

"Eh gue makan disana ya" ucap Arsen

"Dimana njir?" Tanya Nathan

"Itu dipojok sana" ucapnya sambil menunjuk tempat yang sedang ada orangnya

"Lu ngapain duduk sama si cupu" ucap Edgar

"Ya gapapa, kasian njir dia gak ada temannya"

"Yaudah ya gue kesana, kalian sama Nares aja udah" ucap Arsen setelah itu pergi

Edgar dan Nathan pun kembali ke tempat awal, disana Nares dan Clara masih saja bermesra-mesraan yang membuat Nathan dan Edgar muak

"Lho Arsen mana?" Tanya Nares

"Tuh" ucap Edgar sambil menunjuk Arsen

"Dih ngapain dia disitu" ucap Clara

"Udahlah biarin aja" ujar Nathan

Di sisi lain, Arsen dan Davino terlihat sedang asik berbicara.

"Lu ngapain duduk sini"

"Ya gapapa, emang gak boleh, lagian kenapa lu sendirian dah" tanya Arsen

"Terserah gue" jawab ketus Davino

"Kenapa lu nyamar jadi culun sih, gue kira lu daftar disini jadi murid biasa pada umumnya eh malah jadi culun kek gini" sambil memakan baksonya

"Gue jadi culun supaya orang-orang nggak gangguin gue" ujar Davino

"Dan karena lu culun, lu malah dibully Davin"

"Dan orang yang lu klaim jadi milik lu juga ikut bully lu, lu sebenarnya bego atau apasih"

"Lihat orang yang lu klaim, dia udah punya pacar bego"

Arsen ucap panjang lebar menjelaskan kepada Davino

"Udah ngomongnya, tugas lu itu cuma ngelakuin apa yang gue perintah bukan malah merintah gue, paham?!" Ucap Davino dengan penuh penekanan

"Huhh terserah lu lah" akhirnya Arsen-pun mengalah, ngomong sama Davino tuh gak ada gunanya orangnya keras kepala banget

Jam isitirahat-pun selesai, semua murid kembali ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran sampai jam pulang. Sebelum kembali ke kelas, Davino ke kamar mandi dulu, setelah selesai dia-pun keluar. Tapi sebelum keluar dia melihat Nares berada di depan pintu dengan tangan yang dilipat di depan dada

"Maaf permisi, aku mau ke kelas" ucapnya menunduk sambil meraih gagang pintu, belum sampai meraih gagang pintu tangannya sudah di tepis terlebih dahulu oleh Naren

"Lu gak usah caper ke Arsen" ucap Naren

"Maaf tapi aku gak pernah caper ke Arsen" ucapnya dengan selalu menunduk

"Gue ingatin lagi ya, lu itu gak cocok temenan sama Arsen, Arsen itu kaya dan terkenal di sekolah ini sedangkan lu, lu itu cuma anak baru yang culun. Gue gak suka teman gue dekat sama lu, nanti malah ketularan culunnya lagi" setelah mengucapkan itu, Nares keluar meninggalkan Davino yang sedang menahan emosi-nya

"Tenang Davin, lu harus tenang lu gak boleh emosi"

"Setelah lu berhasil dapatin dia, dia gak bakal bisa ngelakuin ini sama lu" ucap batin Davino

Setelah itu Davino kembali ke kelas dan melanjutkan jam pelajaran sampai bel pulang berbunyi

⭐️⭐️⭐️
Jangan lupa vote dan komen

Psiko & BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang