Bel pulang pun berbunyi, semua murid bergegas mengkemasi barangnya tak terkecuali Davino. Setelahnya dia pergi ke parkiran, saat di parkiran dia kaget kok tiba-tiba ban motornya kempes padahal tadi pagi dia sudah mengeceknya dan masih baik-baik aja. Apa ini ulah murid disini ya, mana sepi lagi
Saat sedang bergulat dengan pikiran, tiba-tiba suara dari belakang membuatnya tersadar dari lamunannya
"Kenapa? Bocor ya ban-nya?" Tanya Nares dengan nada mengejek. Temen-temenya yang mendengar itu tertawa
"Kamu yang ngelakuin ini?" Tanya Davino dengan menatapnya. Ini pertama kalinya Davino menatap Nares saat berbicara
"Ada bukti apa lu nuduh gue, kalo gak ada bukti jangan asal maen nuduh. Itu nanti jatuhnya fitnah lho" ucapnya dengan nada mengejek
"Aku tanya lho bukan nuduh kamu" jawab Davino
"Udahlah cupu, lagian lu itu gak cocok sekolah disini" ucap Edgar
"Kenapa? bukannya semua orang berhak sekolah disini" ucap Davino (woww Davin udah mulai ngelawan woiii)
"Ya sadar diri aja lah, orang cupu gak cocok masuk sekolah elit" ucap Nares. Nathan hanya diam aja memperhatikan perdebatan ini karena jika masalah itu gak soal dia, dia mah bodo amat
Setelah mengucapkan itu Nares dan teman-temannya pergi meninggalkan Davino yang masih menatap kepergiannya.
"Kenapa ban lu?" Tanya seseorang dari belakang
"Bawa motor gue ke bengkel" sambil melempar kunci motornya ke Arsen.
"Hah? Lah? Kok gue sih?" Tanya Arsen dengan bingung
"Kenapa? Lu ga mau?" Tanya Davino
"Gue ada urusan anjir, mana bisa nganterin motor lu ke bengkel" ucap Arsen
"Anterin motor gue dulu setelah itu lu bisa urus urusan lu" ucap Davino sambil pergi
"WOIIII ANJING!! GAK BISA GITU DONG BANGSAT LU YA VIN" teriak Arsen memaki
"Bangke bangke tau gini mending tadi gue langsung pergi aja gak usah nyamperin tu orang" gerutunya sambil menelfon tukang bengkel.
————————————————————————
Dan disini-lah Davino berada, sebuah bangunan yang tampak mewah dan elegan dengan air mancur di tengahnya. Mungkin bangunan itu bisa disebut istana daripada rumah karena bentuk bangunan yang jauh dari kata rumah.
Hari ini Davino pulang ke-mansion utama bukan mansion miliknya sendiri. Entah apa yang membuat mama-nya itu untuk memanggil Davino ke mansion utama.
"Selamat datang tuan muda" ucap salah satu bodyguard sambil membungkuk yang bernama Leo. Kepala bodygoard sekaligus tangan kanan keluarga-nya. Bodygoard yang lain-pun ikut membungkuk
"Hmm, mama sama papa mana?" Tanya Davino
"Tuan besar dan Nyonya besar ada di ruang tengah tuan" ucap sopan Leo
"Makasih" ucapnya sambil pergi
Di ruang tengah terlihat sepasang suami istri yang sedang menonton tv dengan ketawa.
"Mah pah" panggil Davino
"Eh sayang, udah sampai ta ternyata sini-sini duduk" ucap Renna (mama Davino)
"Jadi gini mama sama papa kan gak pernah lihat kamu bawa pacar kan"
"Terus?"
"Mama sama papa berniat jodohin kamu sama teman bisnis papamu, lagian kamu juga gak pernah bawa orang ke mansion"

KAMU SEDANG MEMBACA
Psiko & Badboy
FantasyNares Angelo Yuan, yang terkenal sebagai raja bully di sekolahnya, tiba-tiba menemukan dirinya takluk di hadapan seorang psikopat yang misterius. Davino Xabilo Abimanyu, seorang psikopat jenius yang menyamar sebagai culun untuk melindungi kehidupan...