Sampai keesokan sore nya Alora masih tenang dalam tidur nya, itu membuat Jeje dan anak Phantom yang lain khawatir dengan kondisi Alora terkecuali Albern yang di larang keras untuk menemui Alora atas permintaan Jack. Ia tak ingin sampai hal lebih buruk kepada Alora
"Gue mau liat adek gue Jack..!!" Sentak Albern yang berada di luar ruangan dengan Jack, James, dan Stevano
"Lo udah gabisa seenaknya sekarang Al.." jawab seseorang dari belakang
"Bang Jerry?? Bukannya..." Kaget Albern
"Kenapa? Kaget? Emang gue kemarin di Aussie, tapi setelah mendengar apa yang terjadi sama adek gue.. emang gue bakal diem gitu aja??? Enggak Al.. tega ya lo.. gue bela²in lupain Alora move on dari dia biar dia bisa bahagia sama lo.. tapi apa?? Setelah semua yang lo lakuin ke Alora?? Emang kurang ajar ya lo. Sampai terjadi apa apa sama adek gue.. abis lo" ancam Jerry langsung masuk ke ruangan Alora meninggalkan mereka ber4 diluar.
"Mending lo pulang" ucap Stevano yang masih menahan emosinya.
"Lo gk ada hak ngatur antara gue sama Alora.!!" Tegas Albern yang sudah dipuncak emosinya.
"Kita emang bukan siapa siapa di antara kalian.. tapi gue gabisa dan gakmau liat cewe terus terusan tersakiti Al, apalagi yang nyakitin abangnya sendiri. Lo pergi sendiri, atau gue yang bakal seretlo keluar" ancam James menatap tajam ke arah Albern. Tiba tiba ponsel Albern berdering dan terlihat mama nya yang menelp, akhirnya mau takmau Albern pun pergi dari sana.
Kini di ruangan Alora, Jerry menangis sejadi jadinya mendengar bahwa Albern abang kandungnya Alora. Ia tak menyangka bahwa hal itu akan terjadi kepada perempuan baik seperti Alora, Jeje yang tak tega berusaha menenangkan Jerry dengan mengelus pundak Jerry dengan lembut.
Walaupun Jeje dan Jerry baru saja putus, ia tidak marah. Karna ia tau persis bagaimana sayangnya keluarga Jerry kepada Alora selama ini. Hanya mereka lah yang selalu ada di hari hari Alora selama bertahun tahun.
"Hikss.. harusnya gue ga pergi ninggalin Alora Je.." ucap Jerry menangis setia menggenggam erat tangan Alora. Jeje sedikit cemburu, namun ia bisa apa.. Alora memang yang telah mengisi hati keluarga Jerry selama ini.
"Ini sudah ujian buat dia kak.., jangan nangis kaya gini lagi. Alora ga akan suka liat lo kaya gini kak" ucap Jeje berusaha menenangkan Jerry.
"Apa yang akan dilakuin bang Jevran kalau tau Alora kaya gini..." gumam Jerry menatap lekat wajah Alora.
Ceklek
"Jerry.." ucap Revan tiba tiba masuk begitu saja, ia pun terkejut mendengar apa yang terjadi. Albern yang selama ini menjadi pacar Alora bahkan sampai hamil? Ternyata ia adalah abang kandungnya sendiri.
Alora, yang tanpa disadari hamil dari hasil hubungan saudara kandung. Yang bisa menyebabkan banyak hal buruk, salah satunya kematian. Entah kematian bagi si bayi, atau si ibu, mungkin bahkan keduanya.
Berkali kali Jevran menanya kabar tentang Alora melalui Jeje semenjak Alora membuang simcard nya sewaktu dirumah nenek. Itu benar benar membuat Jevran dan adik adiknya sangat khawatir dengan kondisi Alora.
Mereka masih belum mengetahui bahwa Alora sedang hamil, apalagi hamil dari abang kandungnya. Apa yang akan di lakukan Jevran jika ia tau?
Revin... hingga saat ini ia masih belum mengetahui apa apa tentang kondisi Alora. Ia sama sekali tidak mendapat kabar baik dari Natasha ataupun dari Revan yang terkadang sesekali mengunjunginya.
Semenjak Alora pindah ke kota, Alora benar benar membatasi berkomunikasi dengan siapapun termasuk Natasha. Ia melakukannya agar bisa fokus dengan kehamilannya itu, dan juga Natasha yang fokus dengan kehamilannya. Walaupun sesekali Natasha ke basecamp Phantom, Alora selalu menolaknya dan itu membuat Natasha khawatir dengan kondisi Alora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora Story
Dla nastolatków"Kita ga seharusnya mempunyai hubungan ini kak.. ini salah.." "Aku tau Alora.. aku tau ini salah.. tapi aku ga akan lepasin kamu gitu aja.. rasa cinta aku melebihi semuanya Alora.. hargai aku.." "Kak hubungan ini akan menjadi racun buat masa depan k...