Malam harinya, Alora pun terbangun karna mendengar suara kegaduhan diruangannya.
"Euuuuggghhh, kak Jer.." panggil Alora membuka matanya berusaha menetralkan pandangannya.
"Oh? Alora.. udah bangun sayang.. ayo makan malam, aku suapin ya" ucap Jerry segera duduk mendekati Alora.
"Hai cantik.." sapa Jevran tersenyum sambil membawakan beberapa cemilan untuk Alora.
"Hehe hai juga kak.." jawab Alora membalas senyuman Jevran. Sedangkan adik Jevran yang lainnya menatap Alora dengan senyuman sambil makan satu sama lain.
"Oh ya, kak Albern mana?" Tanya Alora kebingungan
"Tadi dia keluar bentar kenapa? Kangen yaaa hm.." goda Jevran senyum senyum manis kepada Alora. Sedangkan Alora hanya menjawab dengan tatapan tajamnya.
Ceklek
"Sayang, dicariin Natasha tuh, abis lahiran dia. Tadi aku.."
"Stop, jangan bahas sama aku kak" jawab Alora dengan ketus mengalihkan pandangannya dan merebut roti dari tangan Jerry yang memang akan diberikan kepada Alora untuk cemilan malamnya.
"Eh eh pelan pelan makannya sayang.." ucap Jerry melihat Alora yang memasukkan semua roti besar itu kedalam mulutnya. Alora tak menghiraukan ucapan Jerry dan langsung rebahan menutup seluruh badannya dengan selimut.
Jerry dan Albern saling menatap satu sama lain, akhirnya Jevran mengode mereka semua untuk segera keluar dari ruangan membiarkan Jevran membantu Alora menyelesaikan masalahnya. Setelah mereka semua keluar Jevran pun duduk disamping ranjang Alora mengelus kepala Alora lembut.
"Alora.." panggil Jevran berusaha membujuk, namun Alora tak menjawab ucapan Jevran hanya diam tanpa berniat bergerak keluar dari selimut.
"Sayang, hey dengar.. kamu mau terus terusan kaya gini??" Tanya Jevran dengan lembut.
"Apa semua orang udah keluar?" Tanya Alora dengan suara gemetar.
"Al?? Kamu nangis??" Tanya Jevran khawatir, Alora mengeluarkan satu tangannya dan menggenggam erat tangan Jevran.
"Aku nanya.."
"Ii.. iya sayang, semuanya udah keluar sisa kita berdua, ada apa hm?? Buka dulu selimutnya biar"
"Hikss.. kak Jevran.." tangis Alora langsung membuka selimut dan menatap Jevran dengan wajah yang sudah basah dengan air mata.
"Aish, Alora.. kenapa nangis hm.. jangan gini dong.. kakak ga tega liat kamu kaya gini.." Jevran tak tega ia langsung membawa Alora kepelukannya dan mengelus surai panjang Alora dengan lembut.
"Hikss.. Alora jahatt ya kak, padahal Natasha gak salah apa apa.." ucap Alora menunduk merasa bersalah.
"Sstt udah, dia pasti paham sama perasaan kamu kok, jangan salahin diri kamu sendiri kaya gini.. istirahat ya, kondisi kamu masih belum fit loh" ucap Jevran setia mengelus kepala Alora dengan lembut.
"Kak, kapan Alora berangkat ke Aussie?" tanya Alora menatap Jevran penuh harapan. Jevran menghembuskan nafasnya dan menggenggam erat tangan Alora.
"Kamu yakin?" Tanya Jevran khawatir.
"Yakin, lebih cepat lebih baik kak" jawab Alora.
"Yaudah, nanti kakak coba bicarain sama Jerry yaa.. sekarang fokus ke fisik kamu dulu" Alora pun mengangguk dan kembali tiduran dibantu Jevran.
.
.Keesokan harinya Alora memaksa untuk segera pergi menuju Aussie bersama Jerry.
"Kak, ayo ke Aussie.. Alora mumet disini.." ucap Alora merengek."Apa gak kecepetan Al? Kamu masih dalam masa pemulihan loh" ucal Jerry dengan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora Story
Novela Juvenil"Kita ga seharusnya mempunyai hubungan ini kak.. ini salah.." "Aku tau Alora.. aku tau ini salah.. tapi aku ga akan lepasin kamu gitu aja.. rasa cinta aku melebihi semuanya Alora.. hargai aku.." "Kak hubungan ini akan menjadi racun buat masa depan k...