Setelah membereskan rumah, ponsel Alora pun berdering terlihat Albern yang menelp diri nya berkali kali, dengan berat hati Alora membuka simcard itu dan membuang nya
"Maafkan aku kak, aku memang mencintai mu. Tapi saudara kandung tidak boleh memiliki hubungan ini, ya Tuhan.. apa yang harus aku lakukan dengan anak ini..."
Malam hari nya Alora memutuskan untuk pergi ke makam nenek nya, sekalian menikmati angin malam yang begitu segar di tambah dengan suasana angin laut yang begitu menyejukkan hati
"Kehidupan seperti apa yang akan aku jalani setelah ini..."
"Aloraa..." panggil seseorang
"Zio?? Kamu?"
"Harusnya aku yang bertanya sama kamu, kenapa kamu ada disini" ucap Zio duduk disamping Alora sambil menikmati angin malam
"Aku akan pindah kesini... kamu?"
"Orang rumah aku disana kok.." tunjuk Zio mengarah ke rumah ibu yang tadi saat siang dirumah nenek Alora
"Tunggu.. kamu?? Anaknya bu Rena??" Tanya Alora bingung
"Iyaa.. kamu Lala kan.. sejak awal kita ketemu, kamu sama sekali tidak mengenali aku.. kejam nya" ucap Zio mengambek
"Wait.. what?? Hahah jadi kamu yang sering di panggil yoyo itu kan.." ucap Alora tertawa
"Akhirnya kamu inget.. mau marah sih aku tapi gapapa akhirnya kamu inget masa masa kecil kita.." ucap Zio senang
"Tapi... kenapa kamu kesini??" Tanya Alora
"Ibuk ku nelp katanya bibi Flora meninggal karna serangan jantung.. jadi aku buru buru kemari sore tadi" jawab Zio
"Ahh.. begitu yaaa..."
"Yang sabar yaa Al.." ucap Zio mengelus pundak Alora
"Terimakasih..."
"Apa kamu sudah ketemu dengan bang Revin setelah dia di penjara?" Tanya Zio
"Hm.. udah, dan.. aku kayanya ga akan kesana lagi yo.." jawab Alora menunduk
"Kenapa?? Bukan nya kalian saling mencintai??"
"Yaa tapi entahlah, mungkin dia sudah tidak mencintaiku... hanya aku yang mencintai nya yo.. dan aku juga sudah putus dengan kak Albern" jawab Alora sendu
"Anak anak sudah mendengar kabar itu.. dan kamu langsung menghilang begitu aja.. orang orang panik karna mu, kamu disini enak enak menikmati hari" ucap Zio sedikit kesal
"Zio.. tolong rahasiakan ini" ucap Alora memohon
"Tentang apa??"
"Tentang kepindahan aku kemari.. dan.."
"Dan??"
"Aku hamil yo.. aku hamil anak kak Albern" ucap Alora menunduk
"Ah itu.. bang Albern juga menceritakan nya tadi kami berkumpul di basecamp Phantom.. semua anak anak ada disana bahkan Natasha juga kesana tak lama setelah kamu kabur.. aku juga bingung ingin memberi saran apa.. tapi... apapun keputusan mu, aku dukung Al.." ucap Zio menatap Alora lembut
"Apapun??" Tanya Alora dan di angguki oleh Zio
"Termasuk menggugurkan bayi ini??" Tanya Alora
"Jangan gila Alora..."
"Itu bukan apapun nama nyaa.. ah gimana sih kamu.." ucap Alora kesal dan membuat Zio tertawa
"Apa sih ketawa ketawa.. ga ada yang lucu tau.." kesal Alora
"Aku cuman keinget waktu kita main di ujung sana sama nenek kamu, bibi Flora dan ibukku.. nenek sampai panik saat kamu main pasir dan masukin setengah badan kamu ke pasir.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora Story
Fiksi Remaja"Kita ga seharusnya mempunyai hubungan ini kak.. ini salah.." "Aku tau Alora.. aku tau ini salah.. tapi aku ga akan lepasin kamu gitu aja.. rasa cinta aku melebihi semuanya Alora.. hargai aku.." "Kak hubungan ini akan menjadi racun buat masa depan k...