Bastian berdiam diri di kamar tidak lupa mengunci kamarnya, entalah dia merasa malas untuk keluar kamar. Bastian sudah melewati makan siangnya bikin mami khawatir sama anaknya.
"Bas,keluar yuk makan bareng sama mami," ucap mami dengan nada khawatirnya.
"Maaf mi, bastian gak napsu makan mi," bastian berkata jujur semenjak dapat pesan dari kiza dia malas ngapa ngapain dan gak ada napsu makan .
"Oh, ya sudah nanti makan malam turun yah," mami tidak mendengar sautan dari kamar bastian mungkin anaknya tidur pikirnya .
Sedangkan bastian masih menggulung badannya dengan selimut dan mendengarkan lagu galau pakai headset. Padahal dia tahu bakalan ada opsi di tolak tapi kok rasa sakitnya menusuk banget.
"Rasanya, seperti jantung tertusuk jarum sakit sekali. Padahal ini sudah resikonya tapi kok sakit yah di tolak," pikiran pikiran itu berputar di kepalanya.
"Bang,mami mau tanya adik kamu tuh kenapa tadi mami panggil buat makan gak mau ?" mami bertanya sama Abang yang sedang nonton di ruang tv.
"Abang gak tahu mi, padahal tadi bastian baik-baik saja. Mungkin bastian lagi capek habis kegiatan sekolah,"setelah mendengarkan penjelasan anak sulungnya mami langsung paham.
Skip makan malam
"Bang,tolong panggilkan adik kamu buat makan yah," mami minta tolong marvin langsung ke kamar adiknya.
Saat di depan pintu kamar bastian, marvin tidak rasa tidak ada tanda-tanda kehidupan . Marvin mencoba membuka pintu di kunci.
"Dek,kamu gak papa kenapa pintu di kunci ," tapi tidak ada sautan dari dalam membuat marvin khawatir dia turun ke bawa.
"Papi, bisa abang minta tolong bantu dobrak pintu kamar bastian," papi yang melihat muka khawatir anak sulungnya langsung mengiyakan.
Abang dan papi berusaha mendobrak pintu kamar bastian tapi gak bisa. Mami menangis takut anaknya kenapa-napa kejadian yang dulu terjadi dulu cukup sekali itu saja bastian masuk rumah sakit dengan waktu cukup lama.
"Ngapin tuh ribut di depan kamar gue, kayaknya kerena gue ketiduran kelaman," bastiiaan mengeser lemari kcil di balik pintu dan membuka pintu.
Tanpa di sangka papi dan abang marvin jatuh kerena mau mendobrak pintu, bastian yang melihat itu kaget kerena kejadian begitu cepat. Mami langsung memuluk tubuh anak bungsunya itu untungnya tidak terjadi yang di pikirkan.
"Bas,jangan ulangi lagi seperti ini kami khawatir tahu ," ucap abang marvin dia terbayang akan kejadian yang buat adik nya koma lama.
"Maaf ,semua tadi itu bas cuma gak mau di ganggu . Gak bakalan bastian ulangi lagi yang seperti itu," ucap bastian yang berjanji gak mengulangi hal seperti ini yang buat keluarganya khawatir.
"Papi kasih kamu hukuman, gak bikin kamu tersiksa sama sekali dengan hukuman ini. Kamu hanya perlu tidur bareng papi dan mami gak ada penolakan," entalah si papi dapat ide dari mana tetapi hukuman ini sangat membuat bastian tersiksa.
Akhirnya, mami dan papi bisa tidur bareng anak bungsunya lagi. Terakhir mereka tidur bertiga saat bastian masih SD posisi bastian di tengah mami di kanan papi dikiri.
"Pi, kita banyak melewat kan tumbuh kembang bastian yah sekarang anak sudah remaja. Coba waktu bisa di putar mami bakalan meluangkan waktu buat pantau perkembangan bastian dan melakukan banyak momen yang menyenangkan,"salah satu penyesalan ibu yang melewati tumbuh kembang anaknya.
"Iya yah mi, coba saja kita ada waktu buat bastian pasti gak jadian yang tidak dinginkan dan kita menjadi keluarga bahagia. Sekarang kita usahakan yah ada waktu buat anak-anak kita, kejadian yang lalu pelajaran buat kita menjadi orang tua yang lebih baik," mami mengaguk untuk membenarkan perkataan papi sekarang mereka akan menjadi orang tua yang baik buat anak anaknya.
Pagi hari datang menyinari bumi , keluarga mahendara makan dengan damai. Bastian terlihat lebih tenang yang bikin keluarganya heren dengan perubahan sikap bastian.
"Mami, abang berangkat duluan yah soalnya ada kelas pagi,"pamit abang marvin tidak lupa menyalim dan mencium pipi maminya.
"Papi dan bastian juga berangkat yah mi hati hati di rumah," ucap papi sambil mencium kening sang istri sedangkan bastian menyalim dan mencium pipi maminya.
Skip sesampainya di sekolah
Bastian langsung duduk dan menidurkan kepalanya ke meja, entalah hari ini dia malas mumpung kiza belum datang dia sempatkan buat galau biar kuat pura pura bahagianya di depan kiza nanti.
"Bas, kamu kenapa kok gak semangat gitu," tanya kiza dengan nada khawatirnya.
"Gue, gakpapa kok tenang aja gue oke," jelas bastian dengan semangat 45.
Bel pun berbunyi, bapak guru masuk dengan membawa murid baru yang ganteng banget sampai cewek cewek gak berkedip.
"Anak -anak, kita kedatangan murid baru . Silahkan nak perkenalkan dirimu," ucap bapak guru menyuruh anak baru memperkenalkan dirinya.
"Halo, teman-teman nama saya viel ishan Desmon . Saya pindahan dari thiland maaf bahasa saya kaku mohon bantuannya semua," ucap viel dan dia duduk di samping bastian dan kiza.
"Kiza, kamu mimisan lagi. Pak saya izin bawa kiza ke UKS ," pak guru langsung mengiyakan .
Sesampainya di UKS , bastian langsung mengobati mimisan kiza dan menanyakan kenapa bisa mimisan seperti itu.
"Lu, kenapa bisa mimisan banyak gini sih?" Bastian bertanya sambil mengelap sisa sisa mimisan di daerah mulut kiza.
"Gak tahu, pas aku lihat wajahnya viel hidung keluar darah," ucap jujur kiza ke bastian yang sedang menahan cemburu nya.
"Oh, lu istirahat di sini dulu gue mau ke kelas biar nanti lu bisa lihat catatan pelajaran gue ," setalah mengucapkan itu bastian pergi ke kelas kiza langsung menidurkan tumbuhnya dia agak pusing.
Viel Ishan Desmon
Vote dan komen ❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
GUE JADI KAYA !
Teen FictionBudi Satryo merupakan seorang anak yang hidup sederhana yang meninggal kerena kecelakaan dan berakhir berpindah jiwa ke tubuh Bastian Umran Mahendra anak yang koma dua bulan kerena menjadi korban bully oleh kakak kelasnya bastian merupakan orang...