Bab 69 | arin (2)

1.4K 70 0
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Setelah berbincang sebentar dan menjelaskan mengenai arin, bang ian dan mba ayu langsung pamit pulang karena akan segera berangkat menuju rumah duka dengan tante ami dan yang lainnya. Tak lupa mereka berterima kasih karena salma dan rony sudah mau direpotkan dengan menjaga arin. Salma dan rony dengan bahagia mengatakan kalau mereka senang arin maen di rumah. Okay, ralat, rony dipaksa bahagia oleh salma.

Saat ini terlihat salma yang tengah memangku arin untuk sarapan bersama. Sementara rony terlihat duduk dengan manyun menatap salma dan juga arin.

"Ayokk ayin sayang, buka mulutnya aaa." Salma menyuapi arin dengan sesekali menggoda batita cantik itu.

Arin tampak bahagia bersama salma. Batita kecil itu menerima setiap suapan salma dengan senyum khas bayinya.

Rony berdecak malas, pemandangan macam apa ini. "Ck."

Salma melirik rony, makanan yang salma ambilkan sama sekali tak disentuh rony. Rony hanya diam menatap tak selera piring di depannya yang sudah berisi nasi lengkap dengan lauknya.

"Ronn, kok diem? Makan dong."

"Gue mau disuapin." Jutek rony menatap arin sebal.

"Loh, makan sendiri dulu yaa. Gue lagi ribet ini."

Salma memang menyuapi arin sambil sesekali makan sendiri. Itu membuatnya sedikit kesulitan apalagi sambil memangku arin. Boro- boro bisa suapi rony juga, dia makan saja kewalahan.

"Gak mau." Dengus rony sebal.

"Kok gitu si? Kan udah janji mau jadi anak baik. Mau jadi om ganteng yang baik. Makan yaa..."

Salma berusaha membujuk rony, dia mengusap tangan rony yang berada di atas meja.

Rony merengek kesal. "Gak mauu, mau disuapin."

Salma menghela nafasnya, melanjutkan menyuapi arin hingga selesai dan juga dirinya. Sementara rony hanya diam, menatap salma dengan tatapan kesalnya.

"Yeyy pinternya ayin, makannya abis yaa nak." Salma mencium pipi arin dengan gemas setelah membantu membersihkan pinggir bibir arin.

"Caca..." rengek rony.

"Hmm?"

"Suapinnnn."

Salma kembali menghembuskan nafasnya, ya Allah, baru juga training udah begini. Gimana kalo beneran punya anak sendiri.

"Ya udah bentar, gue tidurin arin dulu yaa..."

Arin memang menguap, manya menyipit. Sepertinya batita cantik itu bangun terlalu pagi, alhasil setelah sarapan sudah mengantuk anaknya.

"Ck, arin, arin, arin terus."

"Ya Allah, ronyy. Sabar dong, ini arin udah ngantuk. Kan kasian tau. Bentar yaa, gue tidurin arin dulu."

"Ck, terserah."

Salma bangun dan menggendong arin. Dia akan membawa arin ke kamar untuk ditidurkan. Sebelum meninggalkan meja makan, salma sempatkan mengecup pelipis dan mengusap kepala rony.

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang