Bab 84 | si paling banyak tinggah

1.8K 124 6
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Salma keluar dari kamar mandi dan mengenakan kembali hijabnya. Memperhatikan sebentar penampilannya lalu keluar kamar perlahan.

"Rony kemana sih. Di ajak tidur siang malah ngilang...."

Ngomong- ngomong salma dan rony tengah berada di priuk. Sepulang dari kantor UMI tadi mereka memang sengaja mampir ke rumah orang tua rony, mumpung sedang kosong. Salma menuruni setiap anak tangga menuju lantai satu. Dia merapikan one set lengan panjang dan hijab instannya seraya berkaca pada ponselnya.

Salma lalu menatap ke sekeliling rumah, mencari keberadaan rony. Kemana pula suaminya itu. Sejak bangun dari tidur siang tadi, salma tak melihat rony. Dia terbangun sendiri di ranjang dengan atasan one set yang terlepas semua kancingnya karena saat tidur siang tadi rony memang tengah menyusu padanya.

"Ya Allah, kemana sih. Nakal banget. Ga ada capeknya..."

Salma melirik waktu pada ponselnya, jam dua kurang lima belas menit. Kemana sih bayi kiciknya itu kabur. Sampai di lantai satu, salma masih belum menemukan keberadaan rony. Salma melangkah ke dapur, siapa tau saja suaminya ada disana. Karena ruang tamu kosong, tak ada siapa pun.

Sampai di dapur, ada mertuanya. "Mak."

"Loh, ca. Udah bangun nak?"

"Iyaa mak."

"Kak, ada asinan kiamboy nih. Enak loh, mamak order banyak."

Mata salma berbinar menatap mamak yati. "Beneran enak mak?"

"Enak kak, agak pedes. Mamak sih doyan ya. Cuma yang lain gak mau. Papa kurang suka. Si diva ga mau, pedes katanya."

"Mak, sal mau dong."

"Duduk sini, nak."

Salma mendekat, mendudukan dirinya di kursi pantry sebelah mamak yati. Dia menatap ngiler asinan kiamboy tersebut. Merah merona euy.

"Mauu, mak."

Mamak yati mengambilkan untuk salma, lalu menyerahkan mangkok tersebut pada menantu cantiknya. "Cobain."

Salma menyuapkan asinan kiamboy ke mulutnya. Suapan pertama, masuk. Kedua, masuk juga. Salma mengangguk senang. "Enak, mak."

"Suka kak?"

"Sukaaa."

Mamak yati tersenyum, mengusap kepala menantunya yang tertutup hijab. "Akhirnya mamak punya temen makan asinan kiamboy."

"Sal denger susah nyari asinan kiamboy mak. Nyari kiamboy nya yang susah."

"Iyaa kak. Ini mamak udah langganan. Yang buat juga temen arisan mamak. Jadi udah hapal, kalo dia open po, pasti ngabarin."

"Sal juga mau langganan. Sukaa. Pas di lidah aku. Pedesnya juga ga yang pedes banget. Masuk banget pokoknya."

"Iyaa, nanti mamak bagi kontaknya. Kak, arisan nanti anter mamak yaa? Mamak pengen bawa mantu mamak juga kayak temen yang lainnya."

Salma tersenyum. "Boleh mak. Abis arisan kita nge mall yuk. Sal kangen pergi sama mamak."

"Ayok. Prada launching tas baru, kak. Cakeup, ada beberapa warna. Kita mampir yaa. Cari yang couple."

"Boleh. Sal juga sekalian mau nyari perfume."

"Yang bagus apa kak?"

Salma menelan asinan kiamboy dalam mulutnya. "Kalo perfume sal ysl, mak. Udah jatuh cinta banget, ga pengen pindah yang lain."

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang