19

1.8K 89 7
                                    

Hii guysss 👋
jangan lupa sebelum baca Vote dulu
dan nanti komen tiap paragrafnya yaa...
okeee....

*****

" Tuhan itu maha adil,
jika semua orang didunia menuduhku atas
kesalahan yang tidak kuperbuat, aku yakin
kau akan memberi petunjuk untuk kita mengungkapkan yang sebenarnya, meski itu
sangat lama dan mungkin menyakitkan "

******

Sejak dokter sudah memperbolehkan Cheryl pulang tadi. Kini Cheryl dan keluarganya sudah berada dirumah, Cheryl menurut untuk kembali kerumahnya.
lagian dirinya belum sembuh total, bahkan Cheryl berpikir dirinya tidak akan sembuh, setelah mendengar pernyataan dokter tadi.

Kini Cheryl didorong dikursi roda oleh Arsen karena dirinya masih lemas dan masih sulit untuk berjalan karena pusing.

" Sekarang kamu istirahat dulu, nanti tante kekamar kamu nganterin makanan sekalian kamu minum obat juga" ucap Syifa sambil mengelus rambut Cheryl.

Cheryl yang mendapat perlakuan lembut itupun langsung tersenyum dan mengangguk.

" Arsen, boleh kamu anterin dulu adik kamu kekamar sebelum kamu pergi ?" tanya Syifa pada Arsen yang langsung diangguki oleh Arsen.

" iya tan, yaudah kalau gitu aku mau ngater Asya kekamarnya dulu " ucap Arsen kemudian ia mendorong kursi roda Cheryl.

Saat akan menaiki tangga ia langsung menggendong Cheryl ala bridal style. dan kursi rodanya ia simpan di dekat anak tangga paling bawah.

Jian yang melihat Arsen seperti kesusah saat mencoba menyingkirkan kursi roda yang menghalangi. Jian langsung berlari menuju Arsen

" Biar gue bantu " ucap Jian sambil mengangkat kursi roda. Akhirnya ketiganya pergi menuju kamar Cheryl.

Sementara itu diruang tamu ada Bian dan Syifa yang melihat interaksi ketiganya. Syifa menatap ketiga sengan tatapan senang ia juga menenteskan air matanya

" ikut denganku " ucap Bian tiba tiba lalu ia langsung ia meninggalkan Syifa, Syifa yabg tersadarpun mengangguk dan ia langsung mengikuti suaminya yang memasuki kamar mereka

******

Sementara itu di kamar Cheryl kini ada Arsen dan Jian yang membereskan barang barang milik Cheryl yang ia diantar oleh orang suruhan Bian.

Cheryl hanya menatap kedua abangnya dengan tatapan yang sulit diartikan, Ia sebenarnya merasa tidak enak, namun kedua abangnya itu keras kepala jadi ia hanya diam karena percuma juga jika melawan ia tidak akan menang.

Saat Arsen memberekan baju Cheryl ia melihat ada secarik kertas, dan ia langsung mengambil kertas yang dibaluti oleh amplop putih itu.

Cheryl yang melihat Arsen yang memegang jertas yang merupakan hasil test kesehatannyapun langsang panik. Saat Arsen akan membalikan amplop kertas itu dan...

Prangg...

" Awss..."

Arsen dan Jian reflek langsung memberhentikan kegiatan mereka dan mereka langsung membalikan badannya dan melihat keranjang. mereka langsung berlari menuju Cheryl yang terjatuh dari ranjang dan tangan yang tergores oleh pecahan gelas. Bahkan Arsenpun melupaka perihal amplop putih itu dan menyimpannya sembarang.

 ARCHERYL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang