Chapter 3

625 99 8
                                    

Semuanya terjadi kurang lebih hanya sejam, ia melarikan diri sampai diikuti Sasuke dan berakhir di dalam mobil pria itu. Sakura masih ingat jelas ketakutan yang tadi dirasakan, bagaimana jika peluru itu mengenai kakinya? Ah itu sangat mengerikan.

Dia lelah tapi tidak bisa tidur, duduk di samping Sasuke seperti menaiki roller coaster yang menegangkan, bahkan sedari tadi dia terus bernapas tidak beraturan.

Sasuke tidak mengucapkan apapun semenjak mereka masuk ke dalam mobil, tapi itu lebih menakutkan daripada mendengar suaranya.

Padahal kereta sudah sampai di tempat tujuan tepat waktu, tapi karena Sasuke menyeretnya masuk ke dalam mobil dia tidak bisa melakukan apapun lagi. Hanya diam dan menatap keluar jendela.

Bagaimana bisa Sasuke mengikuti dan bahkan mobil yang biasa dia gunakan berada di kota tujuan mereka, semua itu masih menjadi pertanyaan yang tidak akan Sakura tanyakan.

Dia memilih mengangkat kakinya dan menenggelamkan wajahnya. Rasa lelah dan kantuk lagi-lagi menyerang tapi merasa sulit untuk tidur. Kepalanya sangat berisik, tapi ingatannya terhenti pada calon bayinya ketika dia tidak sengaja memegang perutnya.

Dan entah rasa sedih dari mana menyerangnya lagi, Sakura terisak dan menangis dalam diam. Sakit seperti ribuan jarum menusuk-nusuk dadanya.

"Ternyata sahabatmu baik juga" ucap Sasuke tiba-tiba, "dia bahkan menjelaskan dengan rinci jam berangkat dan kota tujuanmu"

Tangisannya terhenti, masih dengan wajah penuh air mata dia menatap Sasuke yang menyeringai licik. "Apa yang kau lakukan pada Ino?"

"Aku tidak melakukan apapun, tanya saja pada Sai apa yang dia lakukan pada sahabatmu itu"

"Hiks kenapa kau sangat brengsek Sasuke, tidak puas kah kau membunuh anakmu sendiri?"

Sasuke menghentikan mobil mendadak hingga mengeluarkan suara berisik karena gesekan ban mobil dan aspal. Pria itu menyeringai dan mendekati Sakura, dia menjambak rambut panjang itu kasar.

"Aku ingin kau Sakura, jangan pernah kabur atau aku akan melakukan apapun untuk membuatmu menyesal karena memilih kabur" ucapnya tepat di hadapan Sakura.

Sakura tidak merespon karena Sasuke langsung menyambar bibirnya lalu mencium dengan kasar. Di sela ciuman Sasuke menekan tombol di samping kursi hingga posisi mereka tiduran di mobil tersebut.

Merasa sesak bukan hanya ciuman tapi posisi tersebut, Sakura berusaha mendorong tubuh Sasuke agar menjauh dan memberinya waktu untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin.

Pria itu mengerti dan menjauh, dia tersenyum melihat Sakura yang terengah-engah dengan pakaian yang kusut.

Disaat Sakura sibuk mengambil napas, dia membuka semua pakaian wanita pink itu dalam sekejap, hingga tidak ada yang tersisa. Matanya seolah berapi menatap tubuh seksi Sakura. Tidak menunggu lama, dia mendekat dan mencium bibir kecil Sakura yang terbuka. Kedua tangannya dengan lihai memainkan pentil payudara pink wanita itu.

Sakura tidak bisa mendorong ataupun melakukan penolakan, selain karena mereka berada di mobil yang sempit, tubuhnya juga merespon dengan baik seolah menerima setiap sentuhan pria itu.

Dia tidak bisa berpikir jernih ketika beberapa jari pria itu memasuki miliknya dan mengocok cepat. Sakurat menggeliat seperti cacing. "Ahhh Sasuhh hhentikanhh ahh"

"He kau meminta berhenti tapi tubuhmu menikmatinya, jangan munafik Sakura"

"Ughh kitahh masih berada di mobil ahh" ucap Sakura, dia berusaha mendorong bahu Sasuke agar menjauh, tapi percuma saja pria itu semakin menghimpit tubuhnya.

RELATIONSHIP CRACKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang