Acara pemberkatan pernikahan Kevin dan Luna berlangsung di sebuah taman kecil yang dihiasi bunga-bunga berwarna cerah dan pepohonan rimbun, memberikan suasana tenang dan intim. Hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, pernikahan ini terasa sangat personal dan penuh makna. Di antara yang hadir, terlihat Dini, sahabat Luna yang selalu mendukungnya, serta orang tua Kevin yang datang dari Inggris untuk merayakan momen bahagia ini.
Ketika Kevin dan Luna berdiri di depan altar sederhana yang dihias dengan bunga segar dan lilin, suasana terasa sangat hikmat. Musik lembut mengalun di latar belakang, menciptakan nuansa damai dan penuh rasa syukur. Kevin mengenakan setelan jas hitam yang rapi, sementara Luna terlihat anggun dalam gaun putihnya yang sederhana namun elegan, dengan renda halus yang menghiasi bagian leher dan lengan. Raut wajah keduanya memancarkan cinta dan harapan yang mendalam.
Saat upacara dimulai, Luna dan Kevin saling bertukar pandang, seolah berbicara tanpa kata. Dini berdiri di samping Luna, dengan mata penuh haru, sementara orang tua Kevin terlihat bangga dan bahagia melihat putra mereka siap membina rumah tangga. Suara pendeta menggema di antara pepohonan, membawa ketenangan yang menyentuh hati setiap yang hadir.
Ketika pendeta membacakan janji suci, Kevin dan Luna mendengarkan dengan seksama. Setiap kata yang diucapkan memberikan makna yang dalam, mengingatkan mereka akan komitmen yang akan diambil. Luna, dengan suara bergetar namun penuh percaya diri, mengucapkan janji setia kepada Kevin, sementara Kevin menjawab dengan tulus, berjanji untuk mencintai dan melindungi Luna selamanya.
Di tengah suasana yang khusyuk, Kevin mengeluarkan cincin yang sudah disiapkan. Dengan lembut, ia mengenakan cincin itu di jari manis Luna, sementara Luna membalas dengan melakukan hal yang sama untuk Kevin. Momen ini disaksikan oleh Dini dan orang tua Kevin, yang tak bisa menahan air mata haru saat melihat cinta yang tulus di antara keduanya.
Setelah selesai, pendeta mengumumkan mereka sebagai pasangan suami istri. Kevin dan Luna saling berpelukan, merasakan kehangatan cinta yang menyelimuti mereka. Dini dan orang tua Kevin memberikan tepuk tangan riang, suasana menjadi penuh kebahagiaan setelah momen khidmat itu.
Kevin dan Luna melangkah menyusuri jalan setapak, bergandeng tangan dengan senyuman lebar di wajah mereka. Mereka tahu bahwa hari ini adalah awal dari sebuah perjalanan baru, di mana mereka akan bersama membangun masa depan sebagai keluarga. Dengan latar belakang taman yang indah dan cahaya matahari yang lembut, pernikahan mereka yang sederhana namun bermakna ini akan selalu diingat sebagai salah satu momen paling indah dalam hidup mereka.
Dengan situasi yang dihadapi Luna dan Kevin, mereka menyadari bahwa pernikahan menjadi langkah penting, bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan anak mereka, Aletha. Dalam masyarakat Indonesia yang seringkali cepat menghakimi, memiliki status resmi sebagai pasangan suami istri akan memberikan perlindungan bagi anak mereka dari komentar dan hujatan haters.
Keputusan untuk menikah bukan hanya didasari oleh rasa cinta, tetapi juga tanggung jawab. Luna merasa bahwa sebagai seorang ibu, ia ingin memberikan yang terbaik bagi putrinya, termasuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih. Sementara itu, Kevin pun merasa tergerak untuk melakukan hal yang sama. Ia ingin menjadi sosok ayah yang baik dan memberi Aletha sebuah keluarga yang bisa dibanggakan.
Kevin berdiri di samping Luna, merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang, bukan hanya karena momen sakral ini, tetapi juga karena kebahagiaan yang meluap-luap di dalam dirinya. Dengan senyum yang tak dapat disembunyikan, ia menatap Luna, matanya bersinar penuh cinta.
"Luna aku tidak pernah merasa sebahagia ini," katanya dengan suara yang bergetar, "Menikah denganmu adalah keputusan terbaik yang pernah ku buat. Kamu dan Aletha adalah segalanya untukku."
Kevin mengambil napas dalam-dalam, mencoba meresapi setiap kata yang akan diucapkannya.
Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Luna saat mendengar kata-kata Kevin.
Rasanya seperti semua beban yang selama ini mengganggu pikirannya menghilang seketika."Terima kasih, Kevin," jawabnya,
Suaranya lembut dan penuh emosi.
"Kamu tidak hanya mengubah hidupku, tapi juga hidup Aletha. Aku merasa sangat beruntung bisa memilikimu di sisiku."
"Dan aku merasa beruntung bisa menjadi bagian dari hidupmu," Kevin melanjutkan, suaranya bergetar dengan rasa haru.
"Sekarang, kita bisa menjadi keluarga yang utuh. Aku berjanji untuk selalu ada untukmu dan Aletha, dalam keadaan apapun."
Di tengah suasana haru itu, Kevin merangkul Luna dengan erat, merasakan kehangatan dan kenyamanan yang terpancar dari tubuhnya. Mereka berdua tahu bahwa meskipun perjalanan ke depan mungkin tidak selalu mudah, mereka memiliki satu sama lain untuk saling mendukung dan mencintai.
Dengan tekad dan cinta yang kuat, Kevin dan Luna melangkah ke depan, siap menghadapi semua tantangan bersama-sama, dan menciptakan kenangan indah untuk Aletha yang akan selalu mereka cintai.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN FLAMES[END]✓
RomanceLuna Bailey terjebak dalam skandal lama yang menyeruak ke publik. Tuduhan anonim bahwa ia pernah menjadi pembully viral, diperparah oleh sorotan fans fanatik Joe, idol pria yang menjadi lawan mainnya dalam film terbaru. Di tengah krisis, masa lalu L...