CHAPTER 18: The Judge Has Come Back

19 3 2
                                    

Pagi ini, setelah sekian lama akhirnya Soobin kembali menjabat profesinya sebagai hakim.

Soobin melangkah masuk ke dalam ruang sidang, setiap langkahnya penuh ketenangan yang menutupi gejolak di dalam dirinya. Begitu pintu ruang sidang terbuka dan ia melangkah masuk dengan jubah hakim yang megah, seluruh orang di ruangan itu berdiri, menghormati kehadirannya. Choi Soobin, hakim muda yang dikenal karena ketegasan dan keadilannya, kembali ke singgasana yang telah lama menjadi bagiannya.

Sorot matanya tajam dan penuh wibawa. Ia menyapukan pandangan ke seluruh ruang sidang sebelum duduk di atas kursi hakim, seakan memastikan setiap orang merasakan kehadirannya dan menghormati keberadaannya.

Sesaat setelah duduk, Soobin mengambil napas dalam-dalam, mengisi dirinya dengan ketenangan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Persidangan dimulai dengan suasana yang berat. Kali ini, Soobin menghadapi kasus yang penuh emosi dan sensitif—seorang pria berusia 30 tahun didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis muda berusia 20 tahun. Kasus ini menarik perhatian publik, dan ruangan sidang dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat keadilan ditegakkan.

Soobin menatap terdakwa di kursi, pria itu menundukkan kepala, sementara korban duduk di sisi lain ruang sidang, ditemani oleh keluarganya. Wajah gadis itu terlihat tegang, matanya bengkak, seolah-olah luka batin yang ia rasakan tak bisa sepenuhnya ia sembunyikan.

Soobin mengetukkan palu, menandakan sidang dimulai. Dengan nada suara yang tegas, ia membuka pernyataan, "Hari ini, kita akan mendengarkan keterangan dari para saksi dan semua pihak yang terkait dalam kasus ini. Saya mengingatkan semua orang di ruang sidang untuk menjaga ketenangan dan menghormati proses hukum yang akan berjalan."

Saksi pertama dipanggil untuk memberi keterangan, dan setiap detail yang terungkap membuat suasana semakin tegang. Tatapan Soobin tetap fokus, memerhatikan ekspresi, suara, dan kata-kata setiap orang di depannya. Meski hatinya terguncang oleh kisah yang menyayat ini, ia tahu bahwa keputusannya harus dibuat dengan kepala dingin dan bukti yang kuat.

Setelah saksi pertama memberikan keterangan yang cukup menguatkan tuduhan terhadap terdakwa, giliran pengacara terdakwa maju untuk menyampaikan pembelaannya. Pengacara itu berdiri dengan tenang, membawa berkas dan menatap Soobin dengan percaya diri sebelum mulai berbicara.

"Yang Mulia," ucap pengacara dengan nada formal, "Klien saya menolak semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Kami di sini bukan untuk meremehkan atau mengabaikan perasaan pihak korban, namun kami akan membuktikan bahwa tuduhan ini tidak sepenuhnya berdasar."

Ia berhenti sejenak, menatap audiens di ruang sidang, lalu melanjutkan, "Bukti-bukti yang diajukan sejauh ini, menurut kami, hanya berdasar pada kesaksian pihak korban, tanpa disertai bukti fisik yang kuat yang dapat menunjukkan tindakan pelecehan tersebut. Klien kami adalah warga negara yang taat hukum, dan tuduhan seperti ini akan mencemarkan nama baiknya tanpa adanya bukti konkret."

Pengacara terdakwa berjalan mendekat ke meja saksi, matanya tajam menatap sang gadis. "Korban juga sempat memiliki riwayat hubungan yang dekat dengan klien kami, yang bisa saja menimbulkan kesalahpahaman. Kami meminta Yang Mulia mempertimbangkan faktor ini dalam pengambilan keputusan, dan kami percaya bahwa klien kami layak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan posisinya."

Soobin mendengarkan pembelaan ini dengan tatapan tak terbaca, memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut pengacara terdakwa. Ia tahu bahwa pengacara akan berusaha menanamkan keraguan pada saksi korban. Namun, baginya, kasus ini jauh lebih dalam daripada sekadar bukti fisik atau riwayat hubungan.

Setelah pengacara selesai berbicara, Soobin mengetukkan palu sekali, mengisyaratkan bahwa sesi selanjutnya akan mendengarkan keterangan dari pihak lain, termasuk korban, untuk memberikan kesaksian lebih lanjut.

the blood between us, txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang