2014
Malapetaka pun datang. Pada malam yang seharusnya menjadi akhir dari hari kerja biasa, Younghoon dan Sunwoo tidak pernah pulang. Mereka ditembak mati di belakang restoran oleh manajer mereka sendiri, yang bertindak atas perintah kedua politisi itu. Nyawa mereka direnggut demi menjaga rahasia gelap yang tak pernah semestinya terungkap.
San, yang mengetahui kejadian itu dari berita dan rekan-rekan lain, tak pernah mendapat jawaban pasti soal alasan kematian kedua sahabatnya. Bulan demi bulan berlalu, namun ia tetap dihantui oleh rasa kehilangan dan dendam yang tak terjawab.
Akhirnya, San memutuskan untuk meminta bantuan dari satu-satunya orang yang mungkin memiliki akses ke informasi rahasia-Jung Wooyoung, temannya yang bekerja di kantor kepolisian. Awalnya, Wooyoung enggan memberi informasi, khawatir akan keselamatannya sendiri dan potensi bahaya yang menanti San. Namun, setelah didesak berkali-kali, Wooyoung akhirnya menyerah dan memberitahu San jawaban yang selama ini ia cari.
Namun, bukan hanya satu jawaban yang San dapatkan, melainkan dua. Selain mengetahui identitas dua pejabat yang bertanggung jawab atas kematian sahabatnya, Wooyoung juga mengungkapkan sebuah fakta lain yang mengejutkan-bahwa orang yang bertanggung jawab atas kematian pamannya, ayah Yeonjun, adalah putra seorang politisi terpandang yang memiliki kekuasaan yang cukup untuk menutup kasus itu.
2017
Yeonjun berdiri di ruang arsip yang sunyi, jantungnya berdebar-debar saat matanya menyapu deretan berkas kasus yang tertata rapi. Selama ini, ia memendam amarah dan rasa penasaran yang tak pernah tuntas soal kematian ayah dan adiknya pada tahun 2014. Kini, dengan status barunya sebagai polisi, ia akhirnya memiliki akses untuk menggali kembali kasus itu—mencari tahu kebenaran yang selama ini seolah-olah sengaja disembunyikan.
Setelah beberapa menit mencari, matanya akhirnya menangkap nama kasus yang ia cari: Kasus Tabrak Lari, 2014.
Tangannya sedikit bergetar saat ia menarik berkas itu dari rak, membuka halaman-halamannya dengan hati-hati. Saat membaca, sebuah nama yang tak pernah ia duga muncul di lembaran tersebut.
Tersangka: Choi Soobin.
Yeonjun membeku. Nama itu, nama yang begitu dikenalnya, ternyata adalah tersangka utama dalam kasus yang telah menghancurkan hidupnya. Selama ini, Soobin, yang mungkin pernah ia anggap teman atau sekadar kenalan, adalah orang yang diduga bertanggung jawab atas kematian ayah dan adiknya.
Pikiran Yeonjun berkecamuk, campuran antara amarah, kekecewaan, dan perasaan dikhianati. Semua teka-teki yang selama ini tersimpan di benaknya mulai terurai perlahan, dan sekarang, dia hanya memiliki satu tujuan: menuntut keadilan untuk keluarganya—dengan atau tanpa bantuan siapa pun.
Selama ini, Soobin bukan hanya sekadar teman bagi Yeonjun. Mereka sudah berteman sejak lama, melalui banyak suka dan duka bersama. Yeonjun bahkan menganggap Soobin sebagai adiknya sendiri, seseorang yang ia percaya dan lindungi, seseorang yang sudah seperti keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
the blood between us, txt
Fanfiction"Semua yang kau sayangi, kau damba, akan aku buat tiada. Aku tidak akan berhenti sampai kau merasakan apa itu neraka dunia yang sesungguhnya." Dalam upaya mencari keadilan, rahasia kelam pun mulai tersibak-dan semua orang harus menghadapi bayang-bay...