"Rasa nyaman akan lebih lama bertahan daripada rasa cinta."
..
.
.
.
..
.
.
.
Hana membuka kedua matanya saat merasakan tubuhnya dingin lalu menguceknya. Hana melihat ke samping Arga tengah tertidur sembari tangannya memeluknya. Saat ia akan membuka selimut yang menutupi tubuhnya, Hana langsung terdiam saat melihat tubuhnya sendiri. Hana mencubit lengan suaminya hingga laki-laki itu terbangun. "Ada apa, Hana? Ini masih pagi."
Hana tidak menjawab, menatap tajam suaminya. Arga yang paham langsung menjelaskannya. "Saya hanya melakukan skin to skin, engga lebih. Tapi kalau mau lebih ayo."
"Kemarin kamu demam."
"Itu salah siapa?"
Arga menghela napas. "Iya, saya."
"Minta maaf."
"Saya minta maaf, Hana."
"Sama Arka juga."
"Iya nanti."
"Balik badan." Hana menyuruh suaminya untuk balik badan.
"Saya sudah melihatnya Hana, buat apa saya balik badan."
"Diam." Arga merapat kedua bibirnya.
"Balik badan." Arga merubah posisinya menjadi membelakangi Hana. "Saya tahu letak tahi lalat yang kamu punya di sebelah mana."
Hana berusaha untuk mengambil gamis yang ada di lantai, tidak memperdulikan ucapan Arga.
"Di dada bagian kiri, saya yakin di sana."Hana melihat ke bawah, ia langsung mengigit pundak Arga hingga meninggalkan jejak gigitan.
"Engga sopan." Arga tertawa terbahak-bahak.
Mudah sekali membujuk Hana, Arga hanya perlu mengejek istrinya saja. Moodnya pasti naik lagi.
"Hana saya mau itu." Arga yang baru menuruni tangga langsung berucap saat melihat putranya sedang memakan nasi goreng. Arka menoleh kearah Ayahnya. "Hana."
"Ambil sendiri."
Arga mendecak. "Tidak sopan." Arga melangkahkan kakinya menuju dapur, membawa nasi goreng tersebut lalu pergi kembali menuju meja makan. "Arka mau nambah lagi?"
Arka menggelengkan kepalanya.
Hana menginjak kaki suaminya, Arga menghela napas. "Saya minta maaf."
Hana menginjak kaki Arga lagi. "Yang benar."
"Hm."
"Ayah minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Hana
SpiritualTakdir mengantarkan Hana menuju sebuah perjodohan. Siapa sangka laki-laki yang di jodohkan adalah orang duda anak satu yang tidak lain adalah Ayah dari anak didiknya. Apa yang akan di lakukan Hana? Menerima atau menolak?