Langit Univers seson 1
Aku hanyalah perempuan akhir zaman yang sedang berusaha menahan diri untuk tidak ikut masuk ke dalam lubang kemaksiatan. Tapi, Allah lebih tahu bagaimana cara mencintai setiap hamba-Nya.
~Alesa Tirta Negara
Lantas, bagaimana k...
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan jangan lah kamu ingkar kepada-Ku.”
[2:152]
☪︎☪︎☪︎
Mungkin ini yang menjadi keistimewaan Grup Hadroh Sekar Jagat yang kesekian kalinya. Setiap satu minggu sekali, tepatnya setiap malam Rabu, mereka akan mengadakan membaca kitab, layaknya anak pesantren pada umumnya. Mereka merasa dalam Grup Hadroh Sekar Jagat itu seperti berada di dalam pesantren, walaupun tidak diawasi secara langsung oleh sang ketua, tapi mereka diawasi langsung oleh Allah. Bukan hanya mereka, tapi kita semua.
Kali ini bab Fiqih Islam dari kitab Safinatun Naja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kitab Safinatun Naja adalah kitab yang memuat dasar-dasar ilmu fikih menurut mazhab Syafi'i. Kitab ini ditulis oleh Syekh Salim bin Abdullah bin Sa'ad bin Sumair Al Hadhrami. Kitab ini populer di kalangan pondok-pondok pesantren Nahdliyyin dan masuk sebagai salah satu materi kurikulum dasarnya.
"Sebelum membaca dan memaknai kitab ini, marilah kita membaca surat Al Fatihah untuk penulis kitab ini, Syekh Salim bin Abdullah bin Sa'ad bin Sumair Al Hadhrami. Dan semoga ilmu yang kita dapatkan setelah membaca ini menjadi amal berkah beliau. Lahumul Fatihah... "
Tak berselang lama, lantunan surat Al Fatihah menggema di dalam ruangan itu.
“Kita melanjutkan bab seterusnya, yaitu bab uzur-uzurnya salat,” kata sang ketua memulai membuka kitabnya.
Ruangan tiga meter kali tiga meter itu lebih penuh dari sebelumnya. Sang ketua duduk di ujung sedang anak-anaknya duduk bersandar di tembok, ada juga yang duduk saling hadap teman-temannya. Bebas, asalkan mendengarkan.
Mereka semua dengan sesama mendengarkan dan juga menyiapkan bolpoin, untuk menulis terjemahan dari kitab itu menggunakan arab gundul atau bahasa jawa pengon. Maksud dari arab gundul itu adalah, tulisan arab yang tidak ada harakatnya.