Deg! Deg!
Deg! Deg!
Deg! Deg!
Rami ngerut kening sambil dia terbangun dari tidurnya. Keringat dingin juga jantungnya sangat cepat berdetak seperti habis lari.
Dia mengambil segelas air putih buat minum. Lalu melirik jam dinding kamarnya jika masih pukul 2 malam.
Udah gak bisa tidur lagi. Dia malah menghidupkan lampu kamarnya. Lalu ke kamar mandi untuk menyalahkan shower air hangat.
Badan Rami serasa berat. Dia kayaknya mau sakit. Jadi sebelum sakitnya parah, dia segera mengambil P3K, buat teh hangat lalu melihat isi sajian di meja untuk makan.
" Tuan?"
" Oh Bi~"
" Kenapa bangun? Lapar?"
" Iya Bi."
" Sini, bibi panaskan dulu sayurnya biar enak makannya ya."
Rami mengangguk. Dia menggeser kursi makan untuk duduk dan menunggu. Gak butuh waktu lama bibi memanaskan sayur. Segera, dia sajikan untuk Rami. Bahkan bibi menawarkan untuk goreng ayam crispy.
" Makasih Bi."
Bibi tersenyum. Dia duduk disana, menemani Rami makan.
" Tuan sama Nona Ahyeon sepertinya sudah matang jika ingin menikah."
" Really?"
" Hem! Bibi melihatnya. Jiwa pemimpin kamu sangat luas seperti lautan."
Rami mengunyah pelan melihat pelayan nya yang sudah berumur sekali karena dia saat muda sudah mengabdi dengan keluarga Shin. Bahkan anak-anaknya di suksesnya dan di bantu oleh Daddy Shin agar bisa bekerja di sebuah perusahaan. Betapa baiknya keluarga ini dengan kekayaan yang mereka punya. Wajar.... pelayan di rumah ataupun pekerja di rumah ini sudah lansia tapi...... mereka bahagia kerja disini.
" Aku punya kekhawatiran."
" Apa itu?"
" Aku anak satu-satunya di keluarga ini. Aku takut....nanti aku gak kayak apa yang di inginkan Dad Mom bahkan semua orang disini. Menikah sama pasangan yang cocok itu juga targetku sebentar lagi. Tapi sebelum itu, aku masih ragu menyenangkan hati Daddy dan Mommy."
" Tuan~~.... menyenangi orang tua dengan cara patuh dan nurut itu sudah seperti calon pemimpin yang baik. Tuan muda juga sudah mengoptimalkan semua kemampuan dan orang tua sudah bahagia memiliki anak yang berbakti seperti tuan..."
Rami terdiam sambil menatap. Dia lalu tersenyum lebar dengan anggukan paham.
" Aku akan lebih berusaha lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih Bi~"
Bibi ini mengelus kepala Rami seperti anaknya sendiri. Dia lalu menuangkan air putih ke gelas lagi agar Rami makan tenang.
" Kalau kurang bibi buatkan sosis goreng."
" Mau Bi."
" Tunggu~"
Rami selalu di layani apapun kebutuhannya. Banyak kok, cewek-cewek dari anak temen Daddy menyukai Rami. Namun faktanya, keluarga Jung dan keluarga Shin sudah memberikan keyakinan terhadap pasangan anaknya. Mereka mengikuti kata hati anak, bagaimana cara mencintai tulus tanpa harus di paksa.
Kalau orang bilang......yang kalem biasanya bertemu dengan yang bar-bar.
" Apa lihat-lihat!?" Tanya Ahyeon sama segerombolan anak-anak cowok SMA lain. Mata sinis sambil buang muka karena dia bukan sok jual mahal....tapi memang dia mahal!
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple R
FanfictionIni hanya kisah percintaan 3 remaja dengan story love nya masing-masing Cast : Rami Rora Ruka - Pharita Ahyeon Chiquita Asa - Jennie Ella Rose Jisoo Lisa Gawon Sullyoon