17

687 97 12
                                    

Mangkok di letakkan di atas meja. Jennie melihat ke kamar Ahyeon pagi ini belum juga buka!

" Coba lagi." Suruh Rosie bikin Jennie berlalu ke lantai atas untuk memanggil.

Toktoktok!!

" Jung Ahyeon~? Ayo makan. Sarapan sama-sama."

Gak ada tanda-tanda jawaban dari dalam buat Jennie menggerakkan kenop pintu berharap terbuka.

Tapi gak ada hasilnya sampai dia turun lagi ke lantai bawah.

" Makan cepat Ella. Kamu nanti telat." Suruh Jennie sambil mengambilkan nasi di piring, meletakkan lauknya untuk Ahyeon.

Ella makan dengan cepat. Dia akan berangkat bareng Jennie sama Rosie yang sekalian ke kantor. Jadi di rumah otomatis hanya Ahyeon.

Jennie yakin itu anak bakal keluar kalau orang rumah udah gak ada. Dia bakal makan dan Jennie sengaja menyiapkan makanan itu di atas meja biar adeknya bisa langsung makan tanpa harus cari-cari dulu.

Klek~~!

Pintu kamar terbuka. Ahyeon keluar dari sana, jalan turun dari tangga lalu menoleh ke arah meja makan. Melihat piring sarapan dan segelas susu sudah di siapkan.

•••

Duduk sendiri di pinggir danau. Rami nunduk melihat chatnya gak di read sejak kemarin sama Ahyeon.

" Hah~~ bodoh banget." Gumamnya sambil memukul kepalanya sendiri.

Di belakang sana, ada Pharita yang mendekat.

" Kamu disini."

Rami mendongak. Dia ngeliat Pharita tersenyum hangat padanya sambil memberikan roti.

" Aku tadi cari. Ini roti buatanku. Ruka sama Rora udah aku kasih. Aku tadi ke kelas kamu cuman orangnya gak ada."

" Ahh~ makasih."

" Hem."

Rami melihat bentuk rotinya.

" Ini buat sendiri?"

" Iya. Bentuknya aneh kan? Aku lagi coba-coba buat roti."

" Kamu mau buka toko roti?"

" Kayaknya iya. Tapi ntahlah. Aku belum terlalu lihai sama adonan."

Rami membuka kertasnya. Dia lalu mengigit roti ini dan dia kunyah untuk merasakan. Pharita tuh udah deg-degan parah meski review Ruka juga terdengar baik.

" Nice." Ucap Rami.

" Beneran?"

" Hem! Tinggal di tambah cream di bagian tengahnya, lalu kalau bisa isi buah strawberry atau anggur yang segar."

Pharita mengangguk. Dia baru tersenyum lebar karena senang roti buatannya enak di makan temen-temennya.

" Emm...kamu baik-baik aja sama Ahyeon?"

Rami membuang helah nafasnya.

" Dia gak balas chat aku dari kemarin."

" Mungkin Ahyeon masih istirahat. Gak papa. Terkadang cewek gak harus di mengerti."

Rami noleh ke arah Rita.

" Menurut kamu, cowok kalau suka dua cewek terus dia milih salah satunya dan coba melupakan cewek kedua, wajar?"

Rita diam sejenak untuk mencari kalimat yang tepat.

" Semua orang merasakan itu. Menurutku wajar. Apalagi di umur kita begini, masih ada labilnya. Jadi bukan hal serius." Jawab Rita.

Triple RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang