seventeen

280 25 9
                                    

Hari ini adalah hari terakhir mereka staycation. Jadi semua orang sedang sibuk membereskan semua barang-barang mereka dan membersihkan villa yang mereka tinggali. Memang villa tersebut memiliki petugas kebersihan sendiri, tapi akan tidak sopan jika meninggalkan bangunan mahal tersebut dalam keadaan kotor

Di dalam kamar, ada Earl yang duduk dengan santai di atas ranjang, sedangkan Grey mengemas semua barang milik Earl yang tersusun rapih di atas nakas, terutama skincare mahal miliknya. Benda-benda itu tidak boleh ia letakkan dengan ceroboh, jika tidak pemuda cantik itu akan marah

Jika para pelayan di rumah Grey melihat adegan ini, pasti mereka akan sangat terkejut hingga pingsan, melihat sang tuan muda sedang membersihkan barang-barang milik orang lain. Karena tuan muda satu ini adalah orang yang paling tidak suka menyentuh milik orang lain

Setelah selesai berkemas, seluruh mahasiswa diminta untuk menunggu di halaman sebelum akhirnya mereka kembali ke kampus. Di sana sudah ada satu bus besar yang sebelumnya juga mengangkut mereka ketika mereka berangkat ke tempat indah nan mahal ini

Setelah menunggu semuanya berkumpul dan di absen satu per satu, akhirnya mereka menaiki bus dan berangkat menuju kampus. Di sepanjang perjalanan banyak yang tertidur, tapi tak sedikit pula yang ikut karokean, contohnya di barisan belakang ini

Tak ada satupun orang yang terlelap dan bahkan menikmati puluhan lagu yang diputar melalui pengeras suara. Tak lupa layar yang ada di hadapan mereka yang menunjukkan lirik atau musik video dari lagu yang sedang di putar

Semua orang menyanyi dan menari dengan sesuka hati mereka, kecuali tiga orang. Dua orang Mahendra dan satu Narendra. Mereka bertiga benar-benar diam tanpa mengeluarkan suara apapun

Kenji yang sibuk dengan ponselnya, Jafiz yang sibuk dengan laptopnya, dan Grey yang sibuk tersenyum sembari memperhatikan kekasih kecilnya yang bernyanyi sambil berdiri di sampingnya

Tiba-tiba ponsel milik Grey bergetar, dan ketika di cek ada pesan dari Jafiz yang membuatnya sedikit tidak nyaman. Isi pesannya adalah tentang apa saja yang terjadi di ruang bawah tanah

Grey, yang duduk di barisan kiri tepat di samping jendela, sedikit kesusahan untuk menengok pada Jafiz yang duduk di belakangnya. Dia melirik ke arah kiri dan melihat Jafiz dari celah antara kursi dan jendela kemudian menganggukkan kepalanya satu kali setelah Jafiz juga melihatnya

Perjalanan yang akan berlangsung selama lima jam ini membuat energi mereka yang tadi berkaraoke cepat habis, dan kini mereka semua sudah jatuh ke dalam mimpi yang indah, begitu pula dengan Earl yang sudah terlelap dengan pundak Grey sebagai bantal nya

Awalnya Grey diam saja dan membiarkannya, tapi setelah sepuluh menit, dia merasakan pundaknya mulai terasa sedikit pegal, jadi dia dengan pelan mengubah posisi kursinya menjadi berbaring kemudian meletakkan kepala Earl di dadanya, dan Jafiz yang menyaksikan hal itu hanya menggelengkan kepalanya, tapi tak lama kemudian dia mengikuti aksi Grey, karena Kenji juga sedang terlelap di pundaknya

•••

Setelah lima jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Dengan wajah bantal dan mata yang belum terbuka sempurna, mereka turun dengan sedikit tidak rapih dan saling menabrak satu sama lain, membuat pekerjaan Grey dan Jafiz bertambah

Karena selain menuntun kekasih mereka, dua orang ini pun masih perlu membenarkan posisi yang lainnya, meski dengan enggan. Karena benar-benar tidak ada orang lain lagi selain mereka yang tidak tidur, hanya sopir yang masih terjaga. Bahkan para dosen pun tertidur dengan sangat nyenyak hingga sulit untuk dibangunkan

"Apakah tidak ada satupun yang bisa bangun?" Ucap sang sopir mengeluh

Grey dan Jafiz mendengus mendengarnya. Benar-benar tidak ada satupun yang segera tersadar dari tidurnya. Mereka seperti di suntik dengan obat bius dengan dosis yang tinggi

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang