Hujan masih belum mereda meski hanya rintik-rintik yang tersisa, akan tetapi dengan suhu yang dingin, membuat siapapun enggan untuk beranjak dari kasur dan membersihkan diri
Earl membuka matanya perlahan ketika merasakan rasa sakit yang luar biasa dari bagian bawahnya saat ia menggerakkan tubuhnya. Bahkan ada benda yang mengganjal di bawah sana, yang membuat pergerakannya menjadi terbatas
Ia menatap turun, menatap sebuah lengan kokoh yang memeluk pinggangnya dengan nyaman, lalu menatap pada lengan yang memanjang menjadi bantal baginya, dan terakhir, menengok ke belakang, ke arah Grey yang masih memejamkan matanya dan bernapas dengan stabil
Ingatannya melayang pada semalam, ketika pemuda yang menjadi kekasihnya itu benar-benar tak melepaskannya sedikitpun, bahkan tak memberinya waktu untuk bernapas
Setelah melakukannya di bawah guyuran air shower, pemuda itu mengajaknya untuk berendam di bathub dan kembali melakukan hal yang sama. Untuk yang ini, benar-benar adalah salahnya karena menggoda Grey lagi. Lalu, dia, Earl, dengan otak gilanya mengajak Grey untuk menonton film biru yang dikirimkan oleh temannya yang sesat, Julio
Sebenarnya Earl sama sekali tak tahu apa yang dikirimkan oleh Julio, jadi dia hanya asal mengajak Grey untuk menontonnya, dan terjadilah hal itu, untuk kesekian kalinya. Dan beginilah sekarang keadaannya. Mereka berdua tidur tanpa memakai sehelai kain, bahkan milik Grey masih tertancap dengan sempurna di sana
Ia dengan perlahan bergerak menjauh dan mencoba untuk mengeluarkan benda besar itu dari lubangnya, akan tetapi pria berbadan besar di belakangnya ini malah menariknya lagi dan membuat batang tersebut kembali masuk ke lubangnya, bahkan lebih dalam
Sepertinya Grey sudah bangun, terasa dari pemuda yang kembali menciumi tengkuknya, membuatnya terkekeh karena rasa geli yang ia rasakan ketika napas panas Grey terasa di tengkuk dan pundaknya
Sebelum ada salah satu dari mereka bersuara, ada seseorang yang sudah mengetuk pintu lebih dahulu. Mata Earl dan Grey yang awalnya terpejam secara serentak terbuka dan dengan kompak menoleh pada pintu
"Earl? Apakah kalian sudah bangun?"
Lalu pandangan Earl dan Grey bertemu. Itu adalah ibunda Earl!
Earl dengan panik dan terbata-bata menjawab panggilan ibunda nya, "Ah, iya, aku sudah bangun. Akan turun setengah jam lagi!" Ucapnya usai melirik jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh pagi
Tak terdengar lagi suara dari balik pintu, menandakan ibunda Earl telah beranjak pergi dari sana, dan akhirnya dua pemuda yang masih menyatu itu menghela napas lega
Earl menatap Grey, "Lepas," namun Grey tak menggerakkan tubuhnya sedikitpun dan hanya menunjukkan barusan giginya yang rapih, membuat Earl menghela napas dan bergerak mencoba mengeluarkan benda itu sendiri dari lubangnya
"Ah!"
Earl menoleh tak percaya pada kekasihnya yang tak mau melepaskan pautan mereka dan malah menariknya kembali ke dalam pelukannya. Dan hal yang lebih gila lagi, pemuda itu, tanpa benar-benar melepasnya, ia berputar hingga berada di atas Earl, membuat Earl merasakan sensasi yang tidak berbeda dari yang semalam
"Cukup!" Ujar Earl yang terengah sembari menahan perut Grey yang hendak bergerak lagi, "Jika kita tidak turun, ayah dan ibu ku akan curiga, dan aku tidak mau mereka mengusir mu dari rumah ini."
Grey menghela napas kemudian menganggukkan kepalanya dengan terpaksa. Akan tetapi, ia benar-benar tidak berniat untuk melepaskan pautan nya. Jadi, ia mengangkat tubuh Earl dan menggendongnya menuju kamar mandi, membuat Earl berteriak
Suara teriakan Earl semakin nyaring ketika Grey mulai berjalan dan batang besar itu kembali bergerak keluar dan masuk dari lubang Earl. Selain benda itu menumbuk titik yang sama, Earl juga takut akan terjatuh jika Grey tak berhati-hati
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceEarl dan Grey, sahabat kecil yang dipisahkan karena keegoisan keluarga Grey, membuat mereka berpisah selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya mereka bertemu lagi dan kembali menjadi sahabat Tapi siapa sangka, sahabat sekaligus cinta pertamanya itu men...