15 | "2017"

236 45 12
                                        

Vote dulu yukk

Enjoy...

^^^^^

25 Januari 2017

Hari ini, empat hari sudah Baskara pulih dari sakitnya. Dua hari lalu, ia sudah dipulangkan dari Rumah sakit, dan menjalankan perawatan mandiri di rumah. Kondisinya sudah jauh lebih baik, tinggal pemulihan saja. Namun, Baskara tetaplah Baskara, padahal pihak Rumah sakit memerintahkan untuk istirahat, tapi Baskara sudah mulai bekerja kembali, keras kepala!

Baskara biasanya tinggal sendiri di rumah pribadinya, tapi sepulang dari Rumah sakit, orang tuanya menyuruh Baskara untuk tinggal terlebih dahulu di rumah Papa dan Mama.

Pagi ini, Baskara sudah rapi dengan seragam kesatuannya, juga baret hijau yang ia kenakan di kepalanya. Baskara keluar dari kamar, merapikan lipatan-lipatan pada baju dinasnya. Ibu Amara sudah tak heran dengan Putranya, ia hanya menghela napasnya panjang, lalu bertanya, "Abang seriusan mau ke Kompi?"

Baskara mengangguk. "Iya, Ma. Ada yang harus diurus di sana," jawab Baskara.

"Udah aman?" tanya Amara, meyakinkan Putranya benar-benar sudah lebih baik.

Baskara meraih tangan Sang Ibu. "Udah ... nggak usah terlalu khawatir, Prajurit bisa kan, Ma?" ucap Baskara.

Amara mengangguk, lalu memegang dua sisi wajah Baskara. "Iya, bisa."

Lalu tak lama, Langga keluar dari kamar, ia sudah siap dengan pakaian olahraganya kali ini. Namun langkahnya terhenti, ia menyiritkan dahinya. "Loh? Abang kerja?" tanya Langga.

"Terus aku lari sama siapa?" lanjutnya.

Baskara mengangguk, lalu mengusap puncak kepala adiknya. "Iya, Abang ada kerjaan. Maaf, ya, Abang gak bisa nemenin."

"Ajak Papa aja, Papa udah lama gak olahraga tuh," sambung Baskara.

***

Sementara itu, di Kediaman Leandra..

Pagi ini, Leandra tengah menyantap sarapannya. Ia akan berangkat ke rumah sakit nanti siang, waktunya lebih longgar hari ini. Dengan secangkir teh hangat, juga beberapa biskuit, ia nikmati di balkon kamar sembari merasakan hangatnya semburat matahari pagi.

Sejak kepulangan Baskara dari Rumah sakit dua hari lalu, Baskara dan Leandra tidak saling bertukar kabar. Tidak ada satu pun pesan singkat dari keduanya. Leandra berpikir, mungkin Baskara sedang sibuk dengan masa pemulihannya, ia tak berani mengganggu, bahkan menanyakan kabar sekali pun.

Leandra menatap layar ponselnya, ia membuka roomchat bersama Baskara. Tidak ada percakapan hangat yang menemaninya beberapa hari ini, terakhir.. hanya pesan ucapan terima kasih dari Baskara satu hari sebelum pulang dari rumah sakit.

"Bas, gimana kondisi kamu sekarang?"

Leandra mengetik pesan itu dengan hati-hati, ia sangat ragu menekan tombol "Kirim" pada layar ponselnya. Hingga akhirnya, ketikan itu ia hapus kembali.

"Nanti aja, deh. Takut ganggu," batinnya.

Meski begitu, pikirannya tetap ada pada Baskara. Mata teduhnya terlihat kosong menatap cangkir teh di meja.

"Apa jenguk ke rumahnya, ya?" batinnya lagi-lagi berbisik.

Tanpa berpikir lama, ia langsung beranjak dari duduknya, dan mengambil handuk. Ia bersiap-siap untuk mengikuti apa yang ia pikirkan, menemui Baskara.

***

Rumah Papa Mama Baskara, 08.45

Setibanya di rumah orang tua Baskara, ia memarkirkan mobilnya, lalu berjalan mendekati pagar rumah berwarna hitam itu. Leandra tau, Baskara sedang tinggal di rumah orang tuanya, sebab Ibu Amara pernah mengatakan bahwa sementara waktu Baskara akan tinggal di rumah kedua orang tuanya.

Atma dan RenjananyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang