SPECIAL CHAPTER

15.3K 967 21
                                    

Halo Readers!
Untuk mengapresiasikan 4 juta pembaca 'Helena's revenge: Stay away from kaiser' Author mempersembahkan Satu Chapter untuk kalian.

Selamat Membaca!

______________________________

Kaiser berdiri di tengah gym pribadinya, sebuah ruangan luas dengan dinding kaca yang memperlihatkan taman belakang rumahnya. Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela, membentuk siluet tubuhnya yang tegap dan berotot. Ia mengenakan kaus tanpa lengan hitam yang melekat di tubuhnya, memperlihatkan otot-otot lengan yang terbentuk sempurna. Celana olahraga abu-abu dan sepatu lari hitam melengkapi penampilannya yang maskulin.

Kaiser sedang mengangkat barbel dengan fokus penuh, dahinya sedikit berkerut, dan napasnya terdengar teratur. Keringat mulai menetes dari pelipisnya, mengalir melewati rahangnya yang tegas. Setiap gerakan menunjukkan kekuatan dan kedisiplinannya, mencerminkan karakter seorang pria yang selalu menuntut kesempurnaan dalam segala hal, termasuk tubuhnya.

Helena berdiri di ambang pintu gym, memperhatikan sosok Kaiser yang begitu fokus dengan latihan fisiknya. Tubuhnya berhenti sejenak, matanya menelusuri setiap gerakan suaminya—dari otot lengan yang mengencang hingga cara napasnya yang teratur.

Kaiser yang sedang mengelap keringat dengan handuk, mendengar suara lembut langkah Helena. Ia menoleh, mendapati istrinya berdiri tidak jauh darinya.

"Kau butuh sesuatu, Adelaide?" tanya Kaiser, suaranya serak karena napas yang masih terengah.

Helena tersenyum kecil, sedikit malu karena merasa mengganggu. "Tidak. Aku hanya… ingin memastikan kau baik-baik saja," jawabnya pelan, pandangannya turun ke lantai sebelum kembali menatap wajah pria itu.

Kaiser mengangkat alisnya, lalu meletakkan handuk ke bahunya. Ia menegakkan tubuh, menatap Helena dengan mata yang mulai melembut. "Aku selalu baik-baik saja," katanya, suaranya lebih tenang kali ini. "Tapi kau tidak perlu meminta izin untuk datang ke sini. Ini rumahmu juga."

Helena mengangguk pelan, lalu duduk di salah satu bangku dekat treadmill.

"Kau tidak pernah terlihat seperti ini sebelumnya," gumamnya tanpa sadar.

Kaiser mengerutkan kening, lalu tersenyum samar. "Seperti apa? Seperti pria yang baru saja dihajar oleh barbel?" candanya, mencoba mencairkan suasana.

Helena terkikik kecil, "Tidak. Lebih… santai," jawabnya jujur, suaranya hampir berbisik.

Kaiser memandangnya dalam diam selama beberapa detik, lalu berjalan mendekat. Ia meletakkan tangannya di sandaran bangku tempat Helena duduk, menundukkan wajahnya sedikit untuk menatap istrinya lebih dekat. "Kalau begitu, mungkin kau harus sering datang ke sini. Mungkin aku bisa terlihat lebih santai lagi jika kau ada di dekatku," katanya dengan nada yang lebih rendah, hampir menggoda.

"Ada yang mengganggumu?" tanyanya, suaranya rendah namun penuh perhatian.

Helena mengerjap, merasa terkejut dengan sikap Kaiser yang begitu mendekat. Ia menggenggam jemarinya sendiri, mencari keberanian untuk menjawab. "Tidak," jawabnya singkat, meski nada suaranya menyiratkan sebaliknya.

Kaiser menghela napas, lalu tersenyum tipis—senyum yang jarang sekali muncul di wajahnya. "Adelaide, kau tahu kau buruk dalam menyembunyikan sesuatu dariku, bukan?" ucapnya, sedikit menggoda, tapi nadanya tetap hangat.

Helena menundukkan kepala, merasa ragu apakah ia harus berbicara. Namun, tangan Kaiser terangkat, jemarinya dengan lembut mengangkat dagu istrinya hingga pandangan mereka kembali bertemu. "Katakan saja. Apa pun itu, aku ingin tahu," lanjut Kaiser, nada suaranya lebih serius kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Helena's revenge: stay away from Kaiser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang