35. Rahasia di Kegelapan Lorong

382 61 27
                                    

Eitssss...
Sebelum baca aku mau nanya

A. Diarry
B. Dianore











































































































































Vote + Komen + Jangan Lupa Follow
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***

Koridor lantai tiga Hogwarts tenggelam dalam kegelapan, diterangi hanya oleh cahaya redup lilin-lilin yang bergetar, seakan takut pada sesuatu yang tak kasat mata.

Theodore Nott melangkah perlahan, telinganya menangkap setiap gema langkah kakinya sendiri. Ada sesuatu di sini — sesuatu yang tidak seharusnya ada di dalam kastil ini.

Di ujung lorong, bayangan bergerak. Dari dalam kegelapan, sesosok siluet muncul, tinggi dan tegap, wajahnya tak terlihat, tetapi auranya menekan. Theo menghentikan langkahnya, jemarinya erat menggenggam tongkat sihir.

"Rupanya itu kau," suara Theo terdengar pelan, nyaris bergetar, meski ia berusaha menyembunyikan rasa gentarnya. "Tak kusangka... kau cukup berani masuk kemari."

Tawa rendah bergema, menusuk sunyi. Sosok itu melangkah maju sedikit, namun wajahnya tetap tersembunyi dalam bayangan.

"Dengar, Nott muda..." suaranya berbisik, tetapi setiap kata seakan bergema di dalam kepala Theo. "Aku setia... tidak seperti ayahmu... yang pengecut itu."

Dada Theo berdegup kencang. Nama itu tidak disebut, namun bayangannya merayap ke dalam pikirannya. Ia tahu kepada siapa kesetiaan itu dimaksudkan. Kata-kata itu membawa kengerian, sesuatu yang tidak ingin ia akui.

"Jangan membicarakan ayahku," desis Theo, suara marahnya hanya menutupi ketakutan yang mulai menjalar.

Sosok itu tertawa lagi, lebih dalam, seolah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui Theo. "Mengapa tidak? Dia... menolak panggilan. Bersembunyi... saat waktunya tiba. Kau pikir kau bisa menghindari takdir itu, Nott?"

Sacrifier | 𝐆𝐨𝐥𝐝𝐞𝐧 𝐭𝐫𝐢𝐨 𝐞𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang