A STORY BY LYYNOWL
{golden trio era}
📌Kisah ini dimulai di tahun ketiga
Sejak tahun pertama di Hogwarts, Diana Malfoy dan Harry Potter telah terjebak dalam permusuhan yang diwariskan oleh keluarga mereka. Diana, saudari kembar Draco, selalu menjadi...
Kerumunan penyihir berdesak-desakan menuju tribun Final Piala Dunia Quidditch, menciptakan riuh rendah suara penuh antusiasme. Harry, Hermione, dan keluarga Weasley bergerak perlahan di antara barisan panjang, mengikuti Mr. Weasley yang tampak bersemangat memimpin mereka.
Fred dan George berjalan di depan, terus bercanda sepanjang perjalanan. Begitu mereka sampai di tangga menuju tribun mereka, Fred mendongak ke atas, melihat deretan tempat duduk yang tampaknya menjulang sampai ke langit.
"ASTAGA, AYAH!" Fred berseru, tangannya terentang dramatis. "Sampai setinggi apa kita harus naik?"
George menimpali, "Kalau kita tergelincir, kira-kira kita jatuh langsung ke mana? Perancis?"
Percakapan itu membuat Harry dan Ron tertawa. Hermione hanya mendesah, meskipun sudut bibirnya terangkat kecil.
Mr. Weasley, sambil memegang tiket mereka dengan bangga, menjawab, "Ayo, anak-anak! Ini bagian dari keseruannya! Kalian tidak akan mendapatkan pengalaman seperti ini setiap hari."
Namun, keseruan mereka terhenti ketika sekelompok orang muncul di depan mereka di kaki tangga. Sosok tinggi dengan jubah hitam berhiaskan tongkat kepala ular berjalan dengan anggun, Lucius Malfoy. Di sisinya, Draco dengan seringai sombong khasnya, dan seorang gadis berambut pirang gelap yang tampak berusia hampir sama dengan Draco. Gadis itu, Diana Malfoy, memiliki ekspresi tenang, namun sorot matanya tajam saat mengamati keramaian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, lihat siapa yang ada di sini," suara dingin Lucius menyapa mereka, penuh cemoohan. "Sepertinya kalian mendapatkan tempat yang... sangat strategis."