34

34 14 0
                                    

Kicauan burung di pagi hari membuat suasana yang sedang mencekam sedikit mencair,dua pria yang sedang menikmati segalas teh hangat di tangan mereka masing-masing tengah serius Dengan pandangan di depannya. Mereka berdua begitu intens melihat pria cantik yang tengah sibuk dengan aktivitasnya menyirami bunga di perkarangan rumah tersebut.

"Setelah gua nikah sama lengso,gua akan bawa dia pergi jauh dari kota ini" pria itu yang ternyata ohm mulai membuka suara setelah mereka sama-sama diam.

"Gua ga ngizinin" ucap pria di sampingnya itu dengan tegas.

"Gua ga minta izin lu Perth" keduanya bersitatap dengan bola mata yang hampir keluar dari mata mereka.

"Denger ohm ,lengso masih pengen ngelanjutin kuliahnya jadi walaupun lu udh nikahin dia ,lu ga bisa bawa dia pergi dari kota ini" keduanya masih menatap satu sama lain.

"Gua udh mikirin hal itu,jangan khawatir papih udh nyiapin universitas baru buat lengso" tetap saja Perth bersikukuh untuk melarang ohm membawa lengso pergi dari kota ini. Perth sendiri masih belum yakin dengan ohm. Maka dari itu ia masih tidak rela membiarkan ohm membawa lengso dari sisinya.

"Lu udh ngomong tentang ini sama lengso" tanya Perth.

"Belum ,mau ga mau setelah nikah lengso Harus ngikutin apa kata gua kan?"  Tatapan yang di tunjukan Perth semakin tajam ia benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

"Ohm kali ini lu sungguh-sungguh kan??"rasa takut kian membayangi diri Perth,ia takut jika ohm masih bersikap seperti dulu, Perth sangat takut jika lengso akan merasakan sakit hati kembali.karena ketika lengso telah menjadi pasangan sah ohm ,Perth tidak berhak ikut campur lagi  mengenai hal yang akan terjadi kepada mereka berdua nantinya.

"Lu meragukan gua?"

"Perlakuan lu yang masih bikin gua ragu" perth menatap manik mata ohm dengan dalam , mencoba mencari setiap kebohongan dalam dirinya.

"Ohm jangan bilang  lu masih sayang  sama mendiang nanon?"

***

Deretan makanan lezat tersaji di meja makan dari mulai makanan ringan sampai menu makanan berat,semua orang yang melihat merasa ingin segera mencicipi setiap menu yang tersaji itu. Hari ini keluarga ohm mengundang keluarga lengso untuk makan malam bersama sekaligus membicarakan tentang niat putra bungsunya yang ingin meminang lengso.

Ayah dan ibu lengso jauh-jauh datang bersama Beberapa saudaranya untuk memenuhi undangan yang telah di berikan keluarga terpandang di kota tersebut.

"Om Tante ini ibu dan ayah lengso ,dan mereka bertiga adik-adik aku" lengso memperkenalkan kedua orangtuanya dan ketiga adiknya kepada keluarga ohm.mereka semua saling berjabat tangan bahkan ohm memeluk kedua calon mertuanya itu.

"Saya orangtua ohm dan mereka kedua Cicinya ohm , silahkan duduk calon besan" tuan rumah mempersilahkan tamunya untuk duduk. Dan mempersilahkan untuk para tamu menyantap makanan yang sudah di sediakan.

Setelah selesai dengan acara makan malamnya dua keluarga tersebut mulai membicarakan inti dari perkumpulan ini.

"Semuanya telah saya persiapkan,bapa dan ibu hanya mendampingi putra kalian saja" jangan di tanya masalah Restu karena sedari awal lengso telah membicarakannya kepada kedua orangtuanya bahawa ia akan menikah dengan pria yang di cintainya maka kedua orang tua lengso langsung merestui tanpa embel-embel apapun.

"Bagimana jika bagian konsumsi biar keluarga kami yang mengurus itung-itung membantu keluarga anda walaupun hanya sedikit" ucap ayah lengso ,ia merasa malu jika tidak sama sekali mengeluarkan uang sepeserpun dalam acara pernikahan putranya.

P   A     S    TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang