.
."Makasih" Hanin tersenyum manis pada Melvian yang mendadak mengabarinya bahwa lelaki itu sudah ada didepan kosan
Lelaki itu bawakan beberapa camilan kesukaan Hanin
"Sama sama" balas Melvian, tangannya sedari tadi menapak di atas kepala Hanin dan mengusap kepalanya lembut
Hanin tak menolak. Melvian sudah pernah katakan padanya kalau Melvian suka sekali lakukan sentuhan fisik seperti ini dan Hanin tak masalah dengan itu
"Kamu beli buku yang mana jadinya?"
Hanin menoleh, sedikit mengernyitkan dahinya bingung
Melvian tau dari mana ia mau beli buku?
"Kamu tau dari mana aku beli buku?"
Melvian terdiam, "Lusa kemarin kamu bilang. Lupa ya?"
Hanin berusaha mengingat namun nihil ia tak ingat pernah katakan itu
"Pernah bilang kok kamu. Lupa beneran?"
Hanin tertawa kecil lalu kembali memakan camilannya, "Iya kali"
Melvian terdiam. Ia sepertinya salah bicara, ia hanya katakan apa yang sudah dilaporkan Reyhan padanya
Benar
Orang yang ia minta Reyhan untuk diawasi adalah Hanin
Melvian tak bisa selamanya berada di sisi Hanin. Dan lagi, dirinya yang overprotective tak bisa benar benar berubah
Apa yang ia katakan pada Hanin perihal bebaskan gadis itu hanyalah omong kosong
Ia tak bisa menahan dirinya untuk tak meminta Reyhan lakukan apa yang ia mau. Semua kegiatan Hanin selalu dilaporkan padanya
Sedikitnya ia juga takut Sharon kembali berulah meskipun gadis itu cukup tenang pasca pertemuan mereka bertiga beberapa hari lalu
"Kamu udah gak sibuk ya?" Hanin bertanya pelan
Pasalnya, Melvian ikut organisasi kampus tidak seperti dirinya yang cuma tau kuliah kosan saja
Melvian bahkan didaftarkan untuk ikut pemilihan ketua salah satu organisasi mahasiswa di kampus
"Gak terlalu, kita juga udah lama gak ketemu berdua gini kan"
Hanin mengira saat mereka resmi jalin hubungan. Melvian akan terus berada di sekitarnya
Tapi ternyata tidak, Melvian punya banyak kesibukan yang tidak ia ketahui. Dan itu baru terasa saat ini
Sekarang kan Hanin jadi penasaran dengan kegiatan Melvian. Kalau dirinya paling berkutat dengan hal hal biasa saja
Tapi Melvian berbeda, ia tak perhatikan itu sebelumnya
Melvian mahasiswa aktif yang serius kembangkan potensinya di berbagai bidang
Untuk hubungi Hanin saja biasa hanya sehari sekali. Ia tak menyadari itu juga sebelumnya karena proses pendekatan Melvian padanya dulu juga tak banyak melalui saling berkirim pesan
Jika mendesak, Melvian akan langsung meneleponnya
Lelaki itu juga akan tiba tiba ada di sekitarnya dan meminta untuk bertemu
Tapi Melvian tetap perhatian padanya
Setiap malam akan selalu ada pengiriman makanan untuknya, setiap seminggu sekali lelaki itu juga kirimkan stok camilan untuknya
Dan anehnya jika ia sedang kesulitan, Melvian seperti punya insting tajam yang bisa kapan saja ada untuk membantunya
"Kamu ada kampanye gitu?" Tanya Hanin lagi
