Sehat-sehat ya yang selalu nunggu cerita iqiss!
-Happy Reading-
Typo? Tandain 📌❀(*´▽'*)❀
Sudah sekitar 1 bulan lamanya setelah kejadian yang menimpa ke empat gadis yang saat ini tengah sedang mengambil mangga di belakang ndalem. Memang ya, mereka ini sudah banyak belajar tentang agama dan lain-lain. Tapi apa? Perilaku mereka pada awal masuk dan sekarang sama saja.
"Woi! Cepetan njir!" protea ninda yang berada di bawah pohon mangga sambil memegangi sekitar 2 mangga di dalam tangannya.
"Kalau mau lo sendiri sini yang naik!" umpat aisyah yang berada di atas pohon mangga.
"Udah lama juga ya ternyata kita ambil mangga ini" teringat ghina sambil menatap kedua sahabatnya yang berada di atas pohon mangga.
"Iya ya, terakhir kali kita ambil mangga itu awal kita masuk pesantren" ujar aisyah yang juga ingat dengan kejadian mereka yang padahal masih awal masuk tapi sudah mencuri mangga.
"Daripada lo kalian cerita, mending cepetan ngambil tuh mangga! Keram nih kaki gue nungguin dari tadi!" saat ninda mengatakan itu sebuah tatapan tajam telah dilontarkan oleh aisyah dan ghina ke arah ninda.
Sedangkan sangat empu? Dia malah menatap balik mereka.
"Gue udah dapet tiga nih, yuk turun" titah anggi yang turun dari pohon dan diikuti oleh aisyah yang mengangguk lalu turun.
"Lihat tuh anggi, tiba-tiba udah dapet tiga! Lah lo? Baru juga dua" ejek ninda yang membuat aisyah semakin ingin meremuknya.
"Udah-udah, yuk balik ke asrama! Nanti ketahuan lagi ama tu gus nyebelin" lerai anggi.
Ke empat gadis ini pun meninggalkan perkarangan ndalem dengan hati-hati, takut mereka akan ketahuan oleh ke empat gus nyebelin itu. Sekarang mereka bilangnya gus nyebelin, karena memang empat gus ini sangat menyebalkan bagi mereka ber empat.
Tapi tentu tidak bagi santriwati lain yang tak tahu bahwa sikap ke empat gus mereka ini bisa menyebalkan.
Sesampainya di asrama, mereka dengan cepat masuk ke dalam kamar mereka dan langsung mengunci pintu, takut akan kepergok santriwati lain lalu diberitahu ke gus nyebelin.
"Yuhuu! Mukbang mangga" teriak aisyah langsung meletakkan mangga di atas lantai.
"Ambilin sana air sama mangkuk kecil" suruh nya, siapa lagi kalau bukan ninda.
"Ambil sendiri! Punya kaki, punya tangan kok!" tolak aisyah.
"Udah berani ya lo ama gue" ninda langsung mendekati aisyah, begitu juga aisyah yang tak takut.
"Emangnya lo siapa? Umi gue? Engga kan!" sewot aisyah di depan ninda, walau memang ninda lebih tinggi darinya. Karna emang aisyah lah yang paling pendek diantara mereka.
"Gila, mantep nih tontonan sambil makan mangga" ujar ghina yang sudah selesai membersihkan mangga dan sekarang sedang mengupas mangga.
"Ikut!" anggi langsung mendekat ke arah ghina.
Saat selesai mengupas kulitnya, ghina pun juga memotong mangganya dan memasukkannya ke dalam mangkuk. Tapi sekali-kali ia memberikan potongan mangga yang kecil karena hanya sisa batunya saja.
"Sensi amat lo" seru ninda yang menatap aisyah.
"Gimana gk sensi coba! Lo dari tadi kek gitu!" marah aisyah dengan muka yang sudah merah.
"Bukan gue, lo tuh yang baperan!" ninda pun mendorong sedikit bahu aisyah.
"Tapi gk usah dorong-dorong juga!!" teriaknya ikut mendorong ninda.
"Waduh-waduh, udah gawat nih nggi!" panik ghina menelan mangga yang sudah ia kunyah.
"Pisahin mereka cepetan!"
keduanya memisahkan mereka berdua yang masih saling memberontak.
"Dia yang duluan!" berontak aisyah yang berada dalam genggaman anggi.
"Astagfirullah, cuma karena itu loh!" titah ghina yang menggenggam ninda.
Setelah sekitar beberapa menit akhirnya mereka berdua mulai tenang. Tapi ya, mereka saling memalingkan wajah satu sama lain. Padahal mereka memakan mangga yang ada dalam mangkuk yang sama, tapi tetap tak saling pandang.
"Dari tadi kek gini, apa perlu kita turun tangan?" bisik ghina di samping telinga anggi.
"Sangat perlu sih ini" jawab anggi ke telinga ghina.
Mereka ber dua pun memikirkan cara bagaimana agar kedua sahabat mereka bisa berbaikan lagi, walaupun mereka berbaikan tapi tentu saja mereka akan tetap bertengkar lagi tapi tak akan seperti ini.
"Eh gin, temenin gue bentar yuk" ujar anggi ke ghina.
"Mau kemana?" anggi langsung mencubit paha ghina. Ghina yang dicubit pun mengerti apa yang dimaksud anggi.
"E-eh iya, ayo" jawabnya. Kedua insan itu pun langsung berdiri dan keluar dari kamar.
Sekarang, hanya tersisa ninda dan aisyah yang sedang sibuk dengan mangga mereka masing-masing. Tak ada yang berkutik sedikitpun, mau itu topik atau apalah itu sama sekali tidak ada. Sampa-sampai suara jam dinding yang berada di kamar mereka sampai terdengar saking heningnya ruangan itu saat ini.
Ninda yang sedang asik memakan mangga pun berpikir untuk menambahkannya dengan kecap manis. Tapi, kecap itu tepat berada disamping aisyah. Bisa kita tangan ninda tak bisa meraihnya.
Ia pun akhirnya mencoba untuk mengambil kecap yang berada tepat di samping aisyah itu, tapi apa? Tangannya tetap tidak sampai untuk mengambil kecap tersebut. Aisyah yang melihat itu langsung mendekatkan kecap itu ke tangan ninda, ninda pun langsung mengambilnya.
"Thanks" ujar ninda menuangkan kecap itu ke mangganya.
"Hm" jawab aisyah singkat.
Begitu juga saat itu aisyah langsung tersedak oleh mangga yang ia makan. Ninda yang menyadari aisyah tersedak langsung panik dan mengambilkan segelas air yang berada di samping kirinya. Aisyah yang tersedak langsung mengambil air yang berada di tangan ninda lalu meminumnya.
"Lo gk papa kan?" tanya ninda memeriksa aisyah.
"Gue gk papa, makasih ya nin" jawab aisyah. Ninda hanya mengangguk sambil tersenyum, begitu juga dengan aisyah.
Hening beberapa detik menyertai mereka berdua, tapi sesaat ninda langsung memulai pembicaraan.
"Mm... Syah" panggilnya.
"Ya?" sahut aisyah.
"Gue minta maaf soal tadi, gue emang gk berhak ngatur-ngatur lo" maaf ninda ke aisyah. Aisyah yang mendengar pun tersenyum.
"Iya gue maafin. Gue juga minta maaf" maaf aisyah balik, keduanya pun langsung saling berpelukan.
"Yes, mereka udah baikan" ujar anggi.
Disisi lain di balik pintu terlihat ada ghina dan anggi yang senang rencana mereka untuk membuat kedua sahabat nya berbaikan telah berhasil dilaksanakan.
"Iya, tapi palingan nanti berantem lagi" sahut ghina.
"itu mah nanti, yang penting sekarang mereka udah baikan" tergasnya anggi.
Gimana readers?!!
Suka?
Suka ajalah ya🤣
Jangan lupa vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Santriwati Al-Fattah
Teen FictionApa yang akan terjadi jika 4 gadis nakal dimasukkan ke pesantren? ... Cerita ini berkisah kan tentang 4 gadis SMA kelas XI yang berusia 17 tahun yang dipaksa masuk pesantren oleh orang tua mereka, cerita ini juga berlatar belakangan percintaan. G...