-Happy Reading-
Typo? Tandain 📌❀(*´▽'*)❀
Ninda yang sempat membeku langsung menggelengkan kepalanya.
"Masih bisa lo nunjukin muka ke ghina lagi ha?!!" gertak ninda menatap heksa, sambil terus menegaskan agar ghina berdiri di belakangnya.
"Emangnya kenapa?" tanya heksa seolah tak terjadi apa-apa.
"Lo bilang kenapa? LO ITU PERNAH HAMPIR LECEHIN GHINA BANGSAT!!" umpat ninda. Anggi dan aisyah yang awalnya takut pun memberanikan diri berada di samping ninda.
"Dan itu lo bilang kenapa?" ujar aisyah, kini ketiganya sudah membuat ghina tepat berada di belakang mereka.
"Hampir, bukan pernah" jawab heksa.
"Lo itu ya, emang benar-benar cowo brengsek" marah anggi sambil menunjuk heksa.
"Lebih baik kalian minggir, gua mau bicara sama ghina" heksa langsung menyingkirkan ketiganya. Tapi mereka tidak goyah, mereka tetap melindungi ghina.
"Jangan berani-berani lo deketin dia anjing!!" teriak ninda merapatkan dirinya ke tubuh anggi dan aisyah agar heksa sulit melihat ghina.
"Jangan teriak-teriak dong baby, nanti suaranya habis loh" seru arga, ninda mendengar itu benar-benar jijik.
"Diem lo brengsek!!" maki ninda, sudah cukup sulit ia mengendalikan emosinya karena heksa, sekarang arga? Itu benar-benar sulit baginya.
"Lagi pula ngapain kalian cari kami? Kita hanya sekedar MANTAN. Ngakuinnya aja gue udah jijik" jelas anggi menatap semuanya.
"Jijik? Dimana anggi yang dulu suka manja ke gua?" tanya Ariez menatap anggi.
"Anggi yang dulu itu buta, dan anggi yang sekarang sudah bisa melihat" jawab anggi penuh penekanan.
Evan melihat ke arah aisyah yang juga sedang melihat nya. Ia mendekat ke arah gadis ber gamis itu dengan langkah yang besar, sedangkan gadis itu hanya diam. Tak ada niatan untuk bergerak dari tempat nya.
"Aisyah, lo gk mau peluk gua gitu? Bukannya dulu lo paling suka gua peluk?" tanya evan ke aisyah.
"Gk, malahan gue berpikir. Kenapa ya gue bisa suka pelukan sama cowo modelan kaya elo" jawab aisyah. Itu membuat evan semakin mendekat ke arahnya.
"Dan gue juga berpikir, kenapa gua mau nerima lo sebagai cowo gue dulu, evan?" tanyanya balik melihat evan.
"Evan? Panggilan apa itu? Bukannya lo selalu manggil gua aska ya?"
Itu membuat aisyah terpaku di tempatnya, sambil mengingat panggilan yang sering ia lontarkan kepada cowo di depannya ini.
Saat semuanya tengah berbicara, heksa mengambil kesempatan untuk menyingkirkan ninda, anggi dan aisyah. Ketiganya terkejut karena tubuh mereka tiba-tiba dipinggirkan oleh heksa. Kini heksa sudah tepat berada di depan ghina, gadis yang dari tadi seraya menunduk ketakutan.
"Ghina mutiara balqis..." ujar heksa mengangkat tangannya untuk menyentuh dagu ghina.
Ghina yang merasa ada yang menyentuh dagunya, ia pun langsung menepis dengan tangannya. Heksa yang melihat itu langsung menggeram. Ia langsung mengangkat satu tangan ghina untuk ia gengggam erat, bukan genggam lembut. Tapi malah lebih ke kasar.
"Kenapa lo tiba-tiba jadi kasar gini, hm?" tanya heksa mensejajarkan kepalanya dengan kepala ghina yang tertunduk.
Ghina hanya diam, tak berkutik sedikitpun. Ia benar-benar gemetar saat ini, sangat gemetar. Siapa juga kan yang gk akan takut atau trauma dengan cowo yang hampir lecehin kita?
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Santriwati Al-Fattah
Teen FictionApa yang akan terjadi jika 4 gadis nakal dimasukkan ke pesantren? ... Cerita ini berkisah kan tentang 4 gadis SMA kelas XI yang berusia 17 tahun yang dipaksa masuk pesantren oleh orang tua mereka, cerita ini juga berlatar belakangan percintaan. G...