30-Siapa?

328 24 5
                                    

Jangan lupa untuk VOTE!!

-Happy Reading-
Typo? Tandain 📌

❀(*´▽'*)❀

"Gue bosen njir" ujar aisyah yang duduk di lantai, begitu juga dengan ketiga lainnya.

"Sama, gue juga" sahut anggi yang langsung terbaring.

"Kapan terakhir kali kita keluar pesantren?" tanya ghina ke para sahabatanya.

"Kalo gk salah, waktu kita ngelawan preman itu" jawab ninda.

"Jadi... " gantung ghina.

"Jadi apaan anjing" umpat aisyah.

"Gk usah bikin kami kepo deh gin" saran anggi membuat cengiran muncul di gigi ghina.

"Keluar lagi yok!" ajak ghina.

"Yok lah GAS" seru ketiganya.

Mereka berempat lalu keluar dari asrama, memang suasana saat ini sepi. Karena hari ini adalah hari ahad, yang dimana semua santri sedang libur sekolah. Mereka pun sampai di perkarangan dekat ndalem, atau kita bilang hampir sampai di pintu gerbang belakang.

Saat hendak keluar dari pesantren, langkah kaki mereka ber empat tiba-tiba berhenti karena mendengar suara seseorang.

"Kalian!" teriak zayyan, teriakan itu mampu membuat ke empat gadis ini menoleh ke arahnya.

"Mampus" umpat ghina.

"Mau kemana kalian?" tanya zevan.

"Mau keluar lah gus EH!" aisyah langsung menutup mulutnya. Ketiganya menatap aisyah dengan tatapan kesal.

"Keluar? Keluar pesantren?" tanya bagas menatap aisyah.

"Emang kalian udah izin?" tanya xander.

"Belum" jawab mereka serempak.

"Kalau gitu kami minta izin keluar ya gus" ujar ninda dan diangguki ketiganya.

"Mau ngapain kalian keluar?" tanya zayyan.

"Mau beli seblak sama gulali sama bakso" jawab anggi, begitu lucu dimata xander.

"Yaudah kami izinin. Masih punya uang?" tanya zayyan lagi.

Ke empatnya langsung mengecek uang yang ada di dalam kantong gamis mereka masing-masing.

"Punya berapa lo?" tanya ninda ke ghina.

"Gue punya dua ratus ribu" sahut ghina.

"Kalian?" tanyanya lagi ke anggi dan aisyah.

"Kami sama" jawab mereka.

"Uang kami ber empat sisa dua ratus ribu kok gus" ninda memberitahu nya kepada empat pemuda itu.

"Yaudah"

"Jadiii, boleh kan gus?" lanjut ninda. Ke empat pemuda itu lalu mengangguk.

Ke empatnya langsung berlari keluar dari pesantren tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka ber empat.

❀(*´▽'*)❀

"

Ada penjual es krim tuh" tunjuk aisyah ke satu gerobak es krim.

"yuk kita samperin" saat ghina mengatakan itu, ketiganya langsung menemui penjual es krim tersebut.

"Kang, es krim choklatnya satu" pinta ghina saat mereka sudah dekat penjual es krim.

"Kalau neng-neng yang lain?" tanya tukang penjual es krim.

"Samain aja kang" jawab anggi. Tukang penjual es krim itu pun mulai menyiapkan es krim choklatnya untuk ke empat gadis bergamis ini.

"Anak pesantren ya neng?" tanya tukang penjual, bisa kita bilang kang adi.

"Iya kang" jawab ninda diangguki tiga lainnya.

"Cantik-cantik ya neng" ujar kang adi sambil diikuti tawa, perkataan itu membuat ke empat gadis itu hanya bisa menyengir, menampakkan gigi mereka.

Setelah menunggunya  sekitar 5 menit. Es krim mereka pun jadi, ke empatnya lalu memberikan yang mereka ke kang adi. Lalu pergi dan berjalan ke tempat lain.

Saat sedang asik berjalan sambil melihat-lihat beberapa gerobak makanan. Tiba-tiba langkah mereka ber empat terhenti saat ada empat cowo di depan mereka. Masing-masing mereka ber empat memakai hudi hitam, topi hitam, dan masker hitam.

"Heh! Minggir, gue ama sahabat gue mau lewat!" suruh ninda kepada empat cowo itu, mereka semua masing-masing menundukan kepala mereka.

Karena tak ada kunjung jawaban, akhirnya ghina kesal dan mendekat ke arah emaot cowo itu.

"Woi! Lo denger gk sih?!" tanya ghina sedikit mendorong dada bidang cowo itu.

"Hm?"

Deg

deheman itu mampu membuat ghina membeku di tempat, ia seperti mengenali suara yang baru saja ia dengar ini.

Setelah beberapa detik terdiam membeku di tempat. Membuat ninda, anggi dan aisyah yang berada di belakang lalu mendekati ghina.

"Kenapa gin?" tanya anggi menepuk bahu ghina.

Ghina yang tersadar dari lamunanya pun langsung menatap cowo yang tepat berada di belakangnya sambil berjalan satu langkah ke belakang. Tatapan yang dilontarkan ghina seperti orang ketakutan, dan panik. Itu membuat ketiganya kembali bingung.

"Gin, lo kenapa?" tanya aisyah meletakkan kedua tangannya di atas bahu ghina.

"H-heksa..." perkataan itu tentu membuat ketiganya terkejut. Tapi tidak dengan cowo di depannya, ia malah tersenyum smrik di balik maskernya.

"Yes baby, I'm heksa" cowo itu langsung membuka topi dan maskernya, memperlihatkan cowo yang memiliki paras tampan.

Saat wajah itu terpampang jelas, membuat ghina tertekun melihatnya. Sungguh, kenapa ia bisa berada disini? Kenapa harus dia?

"Ngapain lo kesini?!" marah ninda menarik ghina ke belakangnya.

"Wow, tenang-tenang. Gua gk sendirian" tepat setelah heksa mengatakan itu, tiga cowo lainnya yang berada di belakangnya membuka masker dan topi mereka juga.

Deg

Jantung ketiganya langsung berdetak kencang melihat wajah yang ada di balik masker ketiga cowo di depan sana. Aisyah yang melihat itu sedikit mundur, mensejajarkan dirinya dengan ghina.

"Hai baby" ujar cowo itu ke ninda, namanya Arga.

"Kenapa gitu reaksinya sayang?" tanya cowo yang kita bilang Ariez ke anggi.

"Kaget ya, hm?" cowo itu melihat ke arah aisyah yang berada di samping ghina, kita bilang namanya Evan.

Ke empatnya hanya bisa mematung di tempat, terkejut akan siapa yang berada di depan mereka.





















Huuuuu!
Udah tahu namanya aja nih, tapi hubungan mereka ber delapan apa ya? 🤔
Follow akun ini untuk tahu kelanjutannya.
Jangan lupa vote and komennnn

Byeeee

4 Santriwati  Al-FattahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang