Selamat membaca
Ruang kelas yang sebelumnya ramai akan siswa dan siswi berubah menjadi sepi, hanya beberapa orang yang didalam ruang kelas, sekarang waktunya istirahat banyak siswa dan siswi menuju ke kantin ubguk makan.
Aku sedang merapikan alat tulisku. Sebenarnya aku tidak ingin ke kantin tapi entah kenapa kaki ku melangkah menuju kantin. Aku berjalan melewati lorong lorong yang lumayan gelap, banyak siswa dan siswi duduk di depan kelas masing masing entah untuk makan atau membagi cerita antar teman.
Saat di kantin bisa ku lihat siswa dan siswi yang sedang mengantri untuk membeli makanan seperti lautan manusia.
"Hai Ren katanya tadi engga mau kekantin." Ucap seseorang yang tiba tiba di samping ku.
"Eh iya tiba tiba pengen kekantin." Kepala ku menengok kearah orang itu tadi.
"Duduk sana yuk. Kamu mau makan apa biar aku pesenin. Kamu duduk dulu aja." Orang tadi menunjuk ke arah meja kosong di pojok.
"Enggak usah aja jun. Aku dah kenyang kok aku pengen aja kekantin." Benar orang tadi adalah arjuna orang yang mengganggu ku akhir akhir ini. Sebenarnya tadi aku tidak ingin ke kantin karena menghindari arjuna, Yang selalu menempel pada ku. Entah apa alasan nya.
Dan sekarang aku malah berjumpa dengan dia, dunia ini sangat lah sempit.
Saat kami berdua duduk di meja paling pojok, posisi kami saling berhadapan. Saat sedang mengobrol dengan arjuna mata ku tanpa sengaja melihat Zein yang sedang duduk sendirian di meja yang tak jauh dari ku. Tanpa memperdulikan arjuna yang sedang mengoceh tak jelas. Mata ku terus memandang zein yang sedang makan dengan lahab. Sesekali kita saling tatap namun dia langsung memutuskan tatapan nya, aku sedih akan hal itu.
"Kamu lihatin apa sih Ren?." Tanya arjuna dan mengikuti arah pandangangan ku.
"Engga. Eh aku duluan ya aku mau ketoilet." Pamit ku saat melihat Zein yang sedang berjalan keluar dari kantin. Meninggal kan arjuna yang sedang bingung karena tingkah ku.
Aku dengan langkah cepat mengejar Zein. Langkah nya sungguh cepat kaki ku sampai sakit karena mengejarnya. Tapi aku berusaha untuk menahan nya dan tetap mengejar Zein.
"Tunggu Zein." Ucapku saat sudah dekat dengan zein dan menarik tangannya.
"Ada apa?." Ucapnya datar. dimana senyuman manis itu, dimana perkataan yang lemah lembut itu kembalikan semuanya dimana tatapan penuh ketulusan itu. Saat mendengar dia mengucap kata itu hati ku rasanya ingin hancur. Apa aku semengecewakan itu. Hingga kau berucap datar seperti itu.
"Kenapa kamu menghidari aku akhir akhir ini?." Dia hanya diam.
"Kenapa Zein?." Tanya ku kembali.
"Maafin aku kalo aku ada salah." Ucap ku bergetar.
Dia tetap diam dan langsung menarik ku ke arah parkiran yang pernah di buat makan siang dulu.
"Aku enggak bermaksud untuk menghindari mu. Tapi ada alasan yang mewajibkan aku menghindari mu. Maaf." Dia berucap selagi menatapku.
"Apa alasan nya?."
"Maaf aku ga bisa ngasih tau kamu."
"Ana. Aku boleh minta sesuatu enggak?." Lanjutnya dengan menatap mata ku penih harap. Entah kenapa perasaan ku tidak enak.
"Apa?."
"Aku mau kita asing. Aku ga mau kamu kena masalah karena aku. Aku mau kita tidak saling kenal sama seperti dulu. Itu permintaan ku." Aku merasa jantung ku berhenti sejenak.
"K-kenapa?."
"Maaf." Ucap nya dan pergi begitu saja meninggalkan aku dengan penuh pertanyaan. Kenapa? Apa alasannya? Pertanyaan itu terus berputar diotak ku. Aku cukup sedih ketika zein menyuruh untuk menjauh i nya. Kenapa ketika aku sudah nyaman dengan seseorang tapi kenapa semesta memisahkan kita berdua. Apa semesta tak ingin aku bahagia?, apa semesta tak ingin aku merasa aman dan nyaman berdekatan dengan sesorang?. Ini kali pertama aku nyaman berdekatan dengan seseorang yang bukan keluarga. Aku selalu takut ketika berdekatan dengan orang asing. Tapi kenapa saat aku sudah nyaman dengan dia semesta memisahkan kita berdua.
Terimakasih untuk yang sudah membaca.
Jangan lupa vote dan komen.
Koreksi jika ada yang salah dan typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zein Bumantara
Teen Fiction"sebenarnya kamu siapa zein" renjana yang penasaran dengan kehidupan kakak kelasnya yang diasingkan semua murid disekolah. bagaimana kelanjutannya.... langsung aja membaca Terispirasi dari kisah nyata. Tapi ada yang ku buat non fiktif. Asli dari ot...