11. Mencoba Berdamai

320 59 23
                                    

Suarga
—11. Mencoba Berdamai—

------

Namanya juga hidup, akan selalu ada kesempatan lainnya.

------

Wilard sudah sepenuhnya sehat saat ini, beberapa hari terlewati dengan ia yang harus turut mengurusi Shankara yang juga sakit seperti dirinya. Namun sekarang pun Shankara juga sudah sangat baik-baik saja, tubuhnya kembali segar bugar seperti sedia kala.

Mereka berkumpul dan bercengkrama hangat di markas, bergabung dengan anggota lain sembari menyantap makanan cepat saji yang mereka pesan lewat online.

"Nih pizza baru sebentar udah dingin aja." Komentar Hega, ia kurang suka makanan dingin.

"Kena angin pas perjalanan mungkin." Juyen menjawab, ia memberikan sepotong pizza untuk Syam yang menunggu.

Disamping Syam ada Wilard yang duduk dengan anteng menunggu Shankara yang membukakkan bungkus yupi miliknya. Shankara yang membelikannya, tentu dengan Wilard yang merengek dulu baru dibelikan.

Wilard tersenyum senang mendapatkan beberapa yupi yang sudah terbebas dari bungkusnya, Shankara menaruhnya di mangkuk kecil bergambar anak kucing.

"Wihh ada yang bentuk dinosaurus." Ujar Wilard, memainkan salah satu yupi nya.

Shankara tertawa pelan. "Kayak boneka punya lo."

Josev yang duduk berhadapan dengan Wilard pun ikut tertawa, dengan iseng mencomot yupi milik Wilard hingga si empunya terkejut dan menatapnya dengan tajam.

"Punya gue!"

Shankara segera menenangkan. "Heii ini loh masih banyak, Josev cuman minta satu."

Wilard merengut, masih tidak merelakan yupi nya di curi meski cuman satu. Wilard merapatkan dirinya dengan Shankara meminta di bukakan yupi lagi.

"Boy boy! Bang Jico nanya nih mau dibawain apa?" Juyen tiba-tiba menginterupsi membuat yang lain berpusat padanya.

"Ini dah banyak begini makananan nya, mending—"

"KASIH TAU KITA SEMUA MINTA MEKDI!!"

Syam langsung menyerobot menghentikan ucapan Hega sebelum selesai berbicara dengan heboh, dan saran mekdi nya sangatlah di dukung oleh yang lain. Rezeki tidak boleh ditolak, boy! Kapan lagi Jico menawarkan makanan seperti ini??

"Anjir ya lo pada!"

Dan tak lama dari itupun Jico benar-benar datang bersama dengan Kai membawa beberapa kotak besar berlogo mekdi, tidak lupa ada sebungkus besar cilok pesanan khusus Simon yang tidak mungkin ditolak oleh Jico. Mereka kompak bersorak melihat kedatantan Jico dan Kai, menyambut makanannya lebih tepatnya.

Jico tidak menyangka akan sebanyak ini anggota yang tengah berkumpul, mereka meletakkan semua makanan yang ada ditengah untuk dinikmati bersama. Kecuali ciloknya Simon yang sudah lebih dulu diamankan agar terhindar dari tangan-tangan nakal yang siap meminta.

Jico mendudukkan dirinya di samping Wilard, yang ikut heboh menyantap hidangan dihadapannya. Hanya Shankara yang nampak tenang, sesekali mencomot kentang goreng yang posisinya paling dekat dengannya.

"Buset, ini mah kita kenyang sampe setahun!" Riki berujar, seneng banget perutnya kalo ketemu banyak makanan.

"Makanan segini banyaknya masih aja ngerampok Jico!" Ucap Kai yang setengah kesal, ia jadi ikut mengantri.

SUARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang