Suarga
—01. Ketua Baru Suarga—------
Jika sumpah sudah terucap, tidak ada lagi kesempatan untukmu menarik nya kembali.
------
"Saya sebagai Ketua baru Suarga, siap mengabdikan diri saya, tenaga saya, waktu saya, pikiran saya, untuk Suarga. Memikul tanggungjawab sebagai Ketua, mengarahkan para anggota ke arah jalan yang benar. Saya Wilard Januardana, siap menerima konsekuensi apabila berkhianat dari Suarga."
SRET!
Ibu jarinya terkoyak berkat ujung pisau yang baru saja di asah, si empunya menempelkannya pada secarik kertas berisi sumpah Suarga beserta visi misi nya. Membiarkan darahnya mengotori permukaan kertas penting itu.
Selesai memberikan cap ibu jarinya, Wilard ditarik mundur dan ibu jarinya langsung diobati dengan kapas yang sudah ditetesi antiseptik untuk luka.
Jico tersenyum puas, melepas gelangnya dan memakaikannya pada Wilard. Bandul gelangnya sedikit berbeda, milik Ketua di khususkan berwarna gold dan sedangkan milik anggota lain berwarna silver.
Wilard turut melepaskan gelang miliknya dan menukarnya dengan Jico. Yang mana hal itu membuat Jico tentu saja terkejut, tidak menyangka dengan perbuatan Wilard.
Wilard mengulas senyum lebar. "Bang Jico nggak bakal keluar dari Suarga, begitupun dengan yang lain. Gue nggak kasih izin kalian buat keluar, tetaplah disini bersama kami dan benahi Suarga apabila kami kurang benar dalam menjalankan."
Jico terkekeh kecil. "Jadi ini perintah pertama mu sebagai Ketua?"
Wilard nampak berfikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk mantab. "Perintah sekaligus permintaan, gue bakal berusaha jadi yang terbaik buat Suarga."
Kepalanya disentuh, Wilard bahkan sampai terpaku saat Jico mengusap nya pelan penuh kelembutan. "Gue percaya sama lo."
Selanjutnya mereka saling rangkul dan menepuk pundak masing-masing, tanpa banyak bicara pun mereka sudah sama pahamnya. Begitupun dengan anggota lain.
Suarga akan memasuki era baru, dimana Wilard akan mengambil alih kepemimpinan Suarga. Banyak yang harus ia urus, salah satunya perihal anggota-anggota yang pastinya akan bergilir berganti menjadi wajah baru yang masih segar.
Setelah acara pengesahan selesai, Wilard yang awalnya ingin rehat sejenak menjadi urung karena para anggota inti Suarga yang lawas mengajaknya berdiskusi.
"Sebagian dari mereka memutuskan hengkang, lo ada rencana setelah ini?" Simon mengajukan pertanyaan, setelah menyerahkan selembar data berisi profil para anggota Suarga yang hendak mengundurkan diri.
Wilard mengamati dengan seksama, setelah itu terdengar hembusan nafas darinya. "Alasan mereka nyaris sama semua, kecuali si Bang Sandi yang mau nikah muda. Ini serius?"
Kai terkekeh. "Ya masa bohongan, dia udah foto prewed kemarin!"
"Kok lo tau?" Tanya Tiyas heran.
"Gue yang ngasih saran studio foto nya."
"Dia takut bininya bakal kena batunya kalo dia tetep ikut kegiatan Suarga yang kadang ada adegan tawuran nya, gimanapun dia bakal jadi suami yang harus menjaga istri nya." Ujar Simon.
"Bener tuh, nggak kayak si Wisnu yang malah ngehamilin ceweknya di luar nikah!" Kai malah ngajakin gibah.
"Lah iya cok! gue kaget banget dengernya, kocak bener tuh orang!" Tiyas mah teracuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARGA
Ficção Adolescente-We Are Family- ------ Kami SUARGA, perkumpulan besar berisi manusia-manusia yang saling membutuhkan tumpuan. Kami menciptakan rumah impian kami bersama. Dan ini adalah kisah kami, kisah Suarga bersama dengan para petinggi dan anggotanya. ------ Sua...