20. Abang Wilard?!

467 69 53
                                    

Suarga
—20. Abang Wilard?!—

------

Kamu adonan dan aku coklat, jadilah bolu coklat.

------

"Abang lo itu cuman gue, jangan sebut nama orang lain!"

Netra bulat Wilard berkedip beberapa kali, tidak bisa menghindari tatapan tajam yang dilayangkan oleh Shankara. Posisinya masih sama, ditekan di dinding dengan Shankara yang mengurungnya dengan kedua lengannya.

Wilard menarik nafasnya dengan dalam, tidak ingin gentar dengan gertakan Shankara. "Kenapa lo jadi semarah itu? Daneev juga abang gue, lo seharusnya mengerti soal itu."

Shankara mengerutkan keningnya, hati kecilnya tersentil setelah mendengar Wilard berbicara. "Gue tau, tapi gue nggak suka lo terlalu deket sama dia."

"Terus gue harus gimana? Gue nggak mungkin menghindari dia tanpa alasan, mending lo nya aja yang belajar sabar biar nggak dikit-dikit marah." Wilard berujar sembari tersenyum, harap-harap Shankara akan mengerti dan meluruhkan emosinya.

Shankara tidak langsung menjawab, dengan gantinya ia menumpukan keningnya pada pundak Wilard dan menarik pinggang adiknya itu untuk di peluk nya. Wilard yang paham pun membalas pelukan Shankara dengan hati-hati, takut akan mengenai luka diperut Shankara yang belum sepenuhnya pulih.

"Lo kenapa jadi begini dah? Cemburuan amat, mending lo nyari pacar aja sana!"

Shankara mengerutkan keningnya, dengan geram menggigit pundak Wilard hingga si empunya meringis dan menggeliat kecil. "Lo ngomong gitu lagi gue obrak-abrik lo!"

Wilard sontak tertawa, menepuk punggung Shankara beberapa kali. "Ututu bayi gede gue!"

"Ck, Wilard!" Shankara semakin kesal, bahkan tidak sadar kalau suaranya nyaris seperti rengekan.

"Iya, Shan!"

"Panggil gue yang bener, Wilard!"

Wilard semakin tertawa, apalagi saat Shankara menjauhkan wajahnya hingga kini mereka saling bertatapan dengan Shankara yang masih memeluknya.

"Nggak mau dah, mending sekarang lo aja yang jadi adek gue!" Ujar Wilard, masih saja menggoda Shankara yang sudah memerah seperti kepiting rebus. Gemas sekali!

Shankara mengerutkan keningnya, sangat tidak menerima ucapan Wilard. "Enak aja, lo nggak pantes jadi abang!"

"Pantes aja, gue udah jadi abangnya Riki!"

Shankara mendengus. "Bocah itu? Lo sama dia sama aja kelakuan nya."

Wilard berdecih pelan, hendak melepaskan pelukan mereka namun Shankara malah semakin mengeratkan nya. "Lepas, Shan! Gue mau mandi!"

Shankara menggeleng pelan, dalam otaknya berfikir untuk membalas keisengan Wilard. "Nggak mau, bang Wilard!"

Wilard terpaku, maniknya melotot sempurna menatap Shankara dengan sorot tidak percaya. Sedangkan Shankara sendiri hanya menampilkan ekspresi watados seolah tidak ada yang salah dengan ucapannya.

"Lo bilang apa tadi?"

Shankara menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa bang? Ada yang salah?"

Wilard nyaris menjatuhkan rahangnya sendiri, namun senyum lebar terlukis di bibirnya membuat Shankara diam-diam merinding ketika melihatnya. Agak serem kalo kata Shankara.

"HAHAHAHAHA! INI GEMES BANGET AAAAAA!!"

Shankara terkejut, apalagi saat Wilard menangkup kedua pipinya dan memainkannya dengan gemas. Shankara menjadi agak menyesal karena menuruti pikiran setannya untuk balas mengisengi Wilard, akhirnya ia sendiri juga yang menjadi korbannya.

SUARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang