Suarga
—16. Menjemput Wilard—------
Ada satu hal yang menarik, yaitu kamu.
------
Shankara sama sekali tidak bisa tenang, ia bahkan tidak dapat menangkap ucapan Jico dengan benar. Semuanya terasa terlalu rancu di kepalanya.
Mereka tengah berkumpul saat ini, beberapa dari mereka terlihat kelelahan karena keributan yang baru saja terjadi. Jico berada ditengah bersama dengan Riki, mereka berdua membicarakan rencana untuk membalas Conda secepatnya.
"Bisa lebih cepat? Gue nggak bisa kalo harus nunggu lebih lama lagi." Ujar Shankara dengan datar.
Simon yang disampingnya pun menghela nafas, ia bisa melihat bagaimana gusarnya Shankara saat ini. "Tenang, kita nggak bisa kesana tanpa mengatur siasat."
Tak lama kemudian Jiyon muncul, melepaskan masker yang sebelumnya ia gunakan lalu berjalan cepat menghampiri Jico. "Kosong, mereka semua nggak ada di markas. Kalo menurut gue mereka kabur ke tempat lain yang nggak bisa kita cari dengan mudah."
Riki berdecak kesal setelah mendengar laporan dari Jiyon yang memang ditugaskan untuk mengecek keadaan markas Conda. Riki menoleh pada Juyen, otaknya bekerja dengan cepat dan spontan memikirkan Juyen.
"Lo bisa lacak ponsel nya Wilard kan?"
Juyen tampak berpikir sebentar lalu mengangguk. "Bakal gue coba."
"Secepatnya, kita nggak bisa mengulur waktu lagi. Kita nggak tau apa yang terjadi disana, jangan sampe kita dateng terlambat." Ujar Jico, ia sama paniknya dengan yang lain.
Shankara sudah mengabari bunda Yika dan beralasan ingin menginap di markas, beruntung Yika percaya dan tidak mempermasalahkan hal itu. Dan sebagai gantinya, Shankara harus berhasil membawa pulang Wilard dalam keadaan selamat.
Kondisi halaman markas pun begitu berantakan, Tiyas yang paling kesal mengingat tanaman-tanaman bunga nya menjadi rusak. Setelah ini semua selesai, ia akan mengajak yang lain untuk membenahi tanaman nya.
"Kita bersiap, semuanya harus dalam posisi siaga kapan aja. Jangan ada yang lengah, utamakan keselamatan kita dengan cara saling melindungi." Riki berujar tegas, ia sudah tidak sabar ingin memporak-porandakan Conda.
"Lo tetep di barisan tengah, jangan sampai terlalu terlihat menonjol." Ucap Jico, yang mana membuat Riki berkacak pinggang.
"Kenapa setiap wakil pasti begini, nggak pernah dibolehin maju di barisan depan?" Tanya Riki dengan kesal, Simon pun sedikit tersindir karena ia pun juga sering di beri arahan semacam itu.
Jico menghela nafas. "Sasaran berikutnya setelah Ketua itu pasti wakilnya, kalo lo ketangkep juga maka kita bakal makin berantakan. Kalo bisa malah lo nggak usah ikut aja, biar tetep aman."
Riki hendak menjawab namun sorakan dari Juyen dan Kai membuatnya terhenti, begitupun dengan yang lain pun turut memperhatikan kedua orang itu.
"Ketemu! Posisi ponsel Wilard sekarang ada di daerah deket lapangan—"
"Lapangan golf?!"
Ucapan Juyen terpotong oleh Jiyon yang tiba-tiba bersuara, seolah mendapatkan petunjuk besar Jiyon langsung menjentikkan jemarinya.
"Bangunan kosong yang mengarah ke sekolah gue, Wilard ada disana!" Ujar Jiyon dengan yakin, ia ingat dulu Rego pernah membicarakan tentang bangunan kosong yang akan dijadikan markas kedua Conda.
![](https://img.wattpad.com/cover/383776422-288-k124985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARGA
Dla nastolatków-We Are Family- ------ Kami SUARGA, perkumpulan besar berisi manusia-manusia yang saling membutuhkan tumpuan. Kami menciptakan rumah impian kami bersama. Dan ini adalah kisah kami, kisah Suarga bersama dengan para petinggi dan anggotanya. ------ Sua...