19. Shankara Cemburu Part 2

386 62 41
                                    

Suarga
—19. Shankara Cemburu Part 2—

------

Bun, hidup berjalan nggak kayak di dufan.

------

Seorang pemuda dengan surai hitam legam itu menjeda langkahnya ketika melihat beberapa orang tengah berkumpul di depan sebuah ruang rawat di rumah sakit. Memantapkan niatnya, kembali ia membawa langkahnya semakin mendekat. Beberapa dari mereka menyadari keberadaan nya, salah satunya menghampiri dan menghadang membuatnya terhenti disaat itu juga.

"Nggak sopan langsung nyelonong disaat banyak orang disini."

Daneev, sosok pemuda itu menoleh pada Kai yang masih mempertahankan tangannya yang terulur untuk menghalangi langkah nya.

"Sorry, gue kira nggak bakal kelihatan."

Kai memarik sudut bibirnya, semakin mempersempit jarak antara mereka. "Mau ngapain lo disini?"

Daneev tidak langsung menjawab, namun sorotnya berpindah menatap Riki untuk meminta pertolongan. Dan Riki yang sadar dengan hal itu pun langsung mendekat dan menarik pundak Kai.

"Dia ada urusan sama Wilard dan bang Shan, biarin aja."

Kai mengerutkan keningnya, menatap Daneev dan Riki secara bergantian. "Urusan apa?"

Riki mengedikkan bahunya. "Yang jelas nggak ada larangan buat Daneev, kita nggak bisa nahan dia."

Kai mendengus, namun tak ayal ia bergerak mundur dan kembali memberikan jalan untuk Daneev. Membiarkan Daneev berucap terimakasih dengan pelan pada Riki sebelum berlalu dari sana dan masuk kedalam ruang rawat Shankara.

Wilard berada disana, tengah menyuapi Shankara dengan apel yang sudah ia potongkan. Saat pintu terbuka Wilard dan Shankara kompak menoleh, reaksi mereka terhadap kedatangan Daneev sangat lah berbeda jauh.

Wilard tersenyum lebar, sedangkan Shankara hanya memasang wajah lempeng nya sembari mengunyah potongan apel nya.

"Hai? Sorry gue tiba-tiba kesini tanpa bilang dulu." Ujar Daneev, ia meletakkan kantung keresek berisi buah tangan diatas meja.

"Santai, sini duduk." Ajak Wilard, menarik satu kursi lagi untuk Daneev duduk bersamanya di samping Shankara yang menatap mereka dengan setengah berbaring.

Daneev memperhatikan keadaan Shankara yang sebenarnya tidak terlalu parah dimatanya, Daneev menerka luka apa yang didapatkan Shankara sehingga bisa sampai dibawa ke rumah sakit.

"Lo kesini sendiri?"

Daneev melirik pada Wilard lalu mengangguk. "Iya, kenapa? Pengen ketemu ayah?"

Wilard tertawa garing sembari mengusap tengkuknya, membenarkan tebakan Daneev. Sedikit ada harapan Wilard akan bertemu dengan Janu bersama dengan Daneev.

"Ayah lagi sibuk jadi nggak bisa diganggu." Ujar Daneev menjelaskan.

"Lo tau darimana kalo gue disini?" Shankara akhirnya mengajukan pertanyaan setelah sedari tadi diam.

"Dari kabar angin, berita tentang Conda yang udah di gulingkan juga semakin nyebar sampe ke telinga kami. Bahkan Ketua gue si Julian itu sampe nggak percaya kalau akhirnya Suarga beneran meratakan Conda."

Wilard menarik sudut bibirnya, ada rasa kepuasan yang ia rasakan setelah mendengar ucapan Daneev. Wilard memang sudah mengira kalau kabar itu akan dengan cepat menyebar dan diketahui oleh kelompok-kelompok lain.

SUARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang