33

86 14 0
                                    

PART INI AGAK LET IT FLOW DULU YA
SENENG-SENENG AJA DULU MWEHEHE


👻👻👻

Oniel menghela napas pelan, menatap kosong ke layar televisi di depannya. Tangannya meraba meja kecil di samping ranjang, mencari remote yang entah di mana. Setelah menemukannya, ia mulai menekan tombol-tombol, mengganti saluran dengan malas. 

Klik. Sebuah acara talk show membahas tren mode terbaru. Tidak menarik. 

Klik. Iklan sabun cuci yang terlalu cerah dan penuh senyum palsu. Membosankan. 

Klik. Drama keluarga yang penuh tangisan. Oniel mendesis pelan, sudah cukup drama di hidupnya sendiri. 

Tangannya hampir saja meletakkan remote ketika sebuah berita tiba-tiba menarik perhatiannya. 

"Kecelakaan maut terjadi tadi malam di kawasan pusat kota. Korban adalah seorang siswi berusia 16 tahun berinisial M. Korban meninggal di tempat akibat luka parah yang dideritanya..."

Oniel membeku. Jantungnya berdebar keras. Ada sesuatu dalam laporan itu yang terasa... aneh. 

Tiba-tiba kepalanya berdenyut, rasa sakit menjalar begitu cepat. Ia menelan ludah, tangannya mencengkeram erat selimut. Matanya tetap terpaku pada layar, tapi pikirannya mulai dipenuhi bayangan-bayangan yang samar. 

Dan kemudian, satu nama meluncur dari bibirnya, hampir tanpa sadar. 

"M-Marsha…?"

Seiring dengan kata itu, rasa nyeri di kepalanya semakin kuat, membuatnya mengerang pelan. Hidungnya terasa hangat, dan ketika ia mengusapnya, jemarinya berlumuran darah.










Pintu kamar rumah sakit terbuka dengan sedikit hentakan, diiringi suara keras yang menggelegar. 

"Assalamualaikomm!!"

Suara Lulu yang lantang menggema di ruangan, mengagetkan beberapa perawat di luar yang refleks menoleh. Di belakangnya, rombongan teman-teman sekelasnya berdesakan di ambang pintu, sebagian malu-malu masuk, sebagian lagi malah sibuk mengobrol sendiri. 

Oniel, yang sejak tadi duduk bersandar di ranjang dengan TV menyala kini sudah mematikan siaran berita dan berpura-pura terlelap. Ia menarik selimutnya sedikit lebih tinggi, berharap bisa lolos dari kehebohan mereka.

Ia cukup pandai berakting kecuali kalo gaada Lulu, semoga Lulu percaya bahwa Oniel bener-benar tidur soalnya hanya anak satu itu yang kompor, untung dia sudah membersihkan mimisanya dan mencoba menetralkan diri.




Ia cukup pandai berakting kecuali kalo gaada Lulu, semoga Lulu percaya bahwa Oniel bener-benar tidur soalnya hanya anak satu itu yang kompor, untung dia sudah membersihkan mimisanya dan mencoba menetralkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lulu mendecak kesal begitu melihat Oniel tetap diam. "Yah, masih ngorok dia!"

Dito, yang berdiri di sebelah Lulu, berbisik pelan, "Eh, dia betulan udah siuman kah?" 

Lintas Semesta ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang