Bromance or Romance 3

665 74 2
                                    

Harry dan Louis yang sudah tiba di London, lebih tepatnya di basecamp, langsung disambut oleh kebisuan oleh Liam yang dari tadi hanya duduk sambil menatap keduanya.

Yang ditatappun ikut membisu karena bingung dengan apa yang Liam pikirkan saat ini. Bukannya menyambut, dia malah diam seribu bahasa dengan tatapan datarnya namun penuh arti dibalik tatapannya itu.

"Niall dimana?" Akhirnya Louis memecahkan keheningan yang sudah menyiksa batinnya juga Harry selama beberapa menit.

"Well to the well to the well to the well to the well, well, well, well, well, well... look! Siapa yang habis berlibur di LA? Larry Stylinson? Uh?" Niall yang baru saja datang dari arah dapur sambil memegang sepiring kentang goreng tersebut dengan gaya khasnya itu langsung menyinggung Louis dan Harry.

"Kau kenapa jadi seperti tidak senang, sih? Bukannya kau tadinya biasa-biasa saja? Lagipula kami membawakan kalian sedikit oleh-oleh kok! Ini dia" ucap Harry yang bingung melihat tingkah Niall, lalu beralih pada kantung besar yang berisikan oleh-oleh yang sengaja dia beli untuk Niall dan Liam.

Seketika Niall mengambil tempat di sebelah Liam(seberang Louis dan Harry) dan menaruh piring berisi kentang gorengnya itu di atas meja dengan kasar. "Jangan sentuh!" Sergahnya saat Louis mencoba mengambil sepotong kentang gorengnya. Louis pun mengurungkan niatnya dan kembali ke posisi awalnya, duduk dengan tenang tanpa bergerak sedikitpun.

"Kalian sungguh aneh" tutur Harry sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan menyenderkan punggungnya di sandaran sofa empuk itu.

"This is not about souvenirs. This is about you! And you!" Tegas Niall, menunjuk ke arah Louis lalu berpindah ke Harry dengan menggunakan telunjuknya.

"What?" Tanya Harry dan Louis serempak.

"Tell me what happened with you two! Bromance or romance?" Sontak keduanya-Louis dan Harry- saling memandang dan masih diliputi kebingungan.

"Kau terlalu berbasa-basi, Ni. To the point. Look at this" Liam akhirnya membuka suara sambil menyerahkan iPhone-nya pada Louis dan Harry. Keduanyapun tercengang begitu membaca judul artikel yang ada di ponsel Liam.

"Oh, jadi ini?!" Ucap Louis dengan begitu santainya, lalu menyenderkan punggungnya di sandaran sofa sambil menampilkan ekspresi wajah ketidaktarikannya pada topik pembicaraan mereka yang sudah tahu jelas apa masalahnya.

"K-kau tidak menganggapnya serius?" Tanya Niall tak percaya.

"Gosip" komentar Harry, lalu menaruh ponsel Liam di atas meja. "Kalau begitu, selamat malam" pun dia beranjak dari duduknya.

"Where are you going, Mr. Styles?" Sergah Niall. Yang dipanggilpun bergeming dan kemudian berbalik.

"Tidur. Got a problem?" Harry bertanya balik.

"Kalian berdua tidur.di.sofa.malam. ini.understand?!" Ucap Niall dengan tegas. Sontak membuat Louis dan Harry membelalakkan matanya, terkejut. "Tanpa selimut" sambungnya. Keduanya kembali terkejut-sangat terkejut.

"Ta-tapi...mengapa kau sangat tega? Kau bercanda, kan?" Tanya Louis, tak percaya.

"No, no, no. Untuk masalah ini, aku tidak bercanda. Kau tahu? Kita dalam masalah lagi. Simon pasti menyerang kita dengan pertanyaan-pertanyaannya. Belum selesai satu, datang lagi satu. Sudahlah, selamat malam" ucap Niall, lalu berdiri dari duduknya dan melesat menuju kamarnya sambil membawa piring kentangnya tadi.

"NIALL, MENGAPA KAU SEPERTI IBU TIRI SAJA? SATU MALAM TIDUR DISOFA AKAN MEMBUAT TULANGKU REMUK" teriak Harry sambil menjatuhkan kopernya. Sangat tragis.

"KAU TIDAK SUKA? KALAU BEGITU SATU MINGGU. TIDAK ADA PENOLAKAN!!!"

BRUK!!! terdengar bantingan pintu yang keras dari lantai dua. Siapa lagi kalau bukan Niall yang membanting pintu kamarnya.

Pun Harry dan Louis menatap Liam yang hendak berdiri dari duduknya dengan tatapan penuh harapan.

"I don't know" ucap Liam, bermasa bodoh. Pun dia melesat menuju kamarnya di lantai dua.

"Bencana" umpat Harry.

"Lagipula aku punya kunci kamarku" ucap Louis, santai.

"KALAU KAU BERANI MASUK KE DALAM KAMAR, AKAN KUPASTIKAN BOLA KESAYANGANMU ITU TERKOYAK, LOUIS. DAN UNTUKMU HARRY, RAMBUTMU AKAN KULURUSKAN. JADI-"

"BERISIK!!!!" teriak Harry dan Louis, serempak. Mendengar itu, Niall kembali masuk ke dalam kamarnya.

I'm Sorry, Guys! (Zayn Malik FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang