Long time no seeeeeeee
makasih yang mau menanti dan gak bosen!
selamat idul fitri anw, mohon maaf ya kalo selama di wattpad ini gue banyak salah dan suka bikin kalian KZL hahah
ayokkk silahkan cek cerita tijel gue ini!
***
[instagram]
[photo: tessaloniks & saxoerrik with their engagement rings]
tessaloniks: it's official
maryschw: cincin apaan tuh!? CINCIN KAWIN!?
aruberuto: cielah kemarin yang cowoknya uda umur legal langsung kawinan. semoga cepet beranak cucu
coffeeagnes: iiih unyunyaah
allyhelly: kok ganteng sih suaminya mba?
tessaloniks: @maryschw @aruberuto tolong ya guys itu cincin tunangan iih purapura gatau lagi. Tunangan jangka panjang WKWK amin aja deh hihi // @coffeeagnes tengs deh agnes yang suaranya gak kalah unyu:3 mao aku cariin juga? hueeejk // @allyhelly of course, hes mine after all
saxoerrik: jadi enak dibilang ganteng @allyhelly mau kenalan?
sadisonsam: congratulations dear, aunty doain yah semoga hubungan kalian awet-awet aja nyampe nikah beneran dan nyampe kakek nenek bahagia trs... kemarin cntik dan cakep bgt kalian... #Gbu always
allyhelly: anjer WGWGWG @saxoerrik weh tes gimana nih jadi pho gw sori ye
danielx: congrats ci (kak)! Smoga aku (gue)nyusul wk
***
AYU'S pov
"Naomi," Panggil gue ketika gue melihat sahabat gue itu ada di balkon depan kelas kita dulu, sendirian, menatap lapangan dengan pasrahnya. Hari ini hari Sabtu, sepulang sekolah, yang akhirnya sebentar lagi bakal ada gathering Nike. "Gak masuk, lu?" Tanya gue lagi, kemudian berdiri di sebelahnya.
"Oh, hai, Yu." Balas Naomi , menoleh ke arah gue sebentar, lalu kembali memandangi lapangan basket. "Nggak, belum mulai juga."
Ih galau melulu ini anak. Sumpah. Udah lima hari. Tiap kita ngobrol dia selalu kayak begini. Tiap gue tanya dia selalu berusaha mengalihkan topik. Apa karena chat gue mengenai cemburu atau enggak itu, ya? Tapi kan itu emang bener. Ih. Sebel banget gue, baru pertama kalinya Nao segalau ini. Bukan sebel karena galaunya, tapi karena dia nggak mau cerita ke gue!
"Naomi." Tanpa pikir panjang gue langsung memegang kedua bahu Nao, memutar badan cewek itu persis di depan gue dan menatap tajam matanya. "Kita udah temenan sejak SD. Lo tahu persis gue kayak gimana. Gue selalu cerita tiap kali gue suka sama cowok ke lu, pas gue sama mantan gue atau pas gue putus, atau masalah berat badan dan kegalauan aneh gue yang lain. Lo tau SEMUANYA, Naomi. Tapi gue, yang gue tahu sekarang adalah lo lagi galau. Plis Nao. Cerita ke gue aja, lah. Gue ini temen lo. Eh, enggak. Gue ini sahabat lo."
Nao mengerutkan keningnya sebentar, kemudian akhirnya dia tertawa. Dih, orang lagi serius malah ketawa ini cewek, dasar. "Apaan, tuh. Kenapa lo harus curhat lagi ke gue? Hahahha!"
Ih. Sebel.
Akhirnya gue pura-pura bete, kembali berdiri di pinggir balkon dan memperhatikan kakak kelas di lapangan basket, lengkap dengan mulut cemberut.
"Iwh, akting lo cemen Yuk!" Nao tertawa, kemudian menepuk pundak gue. Sebenernya sih, gue sedikit senang karena dia bisa tertawa. Gue udah takut kalau dia bakal galau selamanya. "Iya deh, sahabat, gue cerita nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby in Love
Teen FictionDimana ada Abigail Naomi, pasti disana juga ada Alexander Reinhard. Pokoknya, mereka duo gila yang tak pernah terpisahkan, karena dalam setiap hal pasti ada aja kelakuan mereka yang selalu menimbulkan gelak tawa. Gak heran sih, karena kabarnya merek...