BONUS PAP REINHARD. Sebenernya dia gak SELALU pakai kacamata ko.
haaaiii guise gue kembali lagi! maaf lama banget. sibuk setengah matik nih ceritanya gue. makasih banyak ya yang mau menunggu sampe jamuran disini! lavyuuuuu! selamat membaca yuphh -ayaneloid
***
Dan akhirnya gue mengakui kata-kata Nao yang waktu itu, si Layla ini emang cakepnya setengah mampus.
"Gak apa-apa, kok. Ngomong-ngomong, lu kelas berapa?" Tanya gue sambil membalikkan pandangan gue kembali lurus ke depan.
"10 IPA 2 Kak, hehe. Sama kayak lu dulu." Balasnya sambil terus berjalan ke arah tangga menuju lantai atas di sekolah ini. "Ngomong-ngomong Kak, anak SMP kita yang masuk sini siapa aja?"
"Banyak..." Jawab gue. "Ada gue, Naomi, David, Ai--"
"Naomi? Kak Nao maksudnya, Kak?" Tanya Layla menyela omongan gue, agak jahat juga, ya. "Itu cewek yang dulu suka sok-sok berusaha ngedeketin lu itu, ya?"
Hah? "Siapa yang ngedeketin?" Tanya gue balik sambil tersenyum sinis, agak kesal. Ya siapa sih yang nggak kesal ketika sahabat lu -- atau yang sekarang udah jadi pacar sih -- seakan lagi dijelekin? "Gue emang deket banget kok sama dia, dia sama sekali nggak ngedeketin gue." Ya kalaupun ada orang yang bisa dibilang ngedeketin itu sebenernya gue yang ngedeketin Naomi.
"Oh, iya Kak, lupa gue hehe." Yeh, masih bisa ketawa dia. "Lu kan temen kecilnya dia, ya." Lanjut itu cewek. Dia nggak sadar apa kalau barusan gue amat sangat terangat bete sama dia?
Beberapa langkah kemudian gue sudah hampir mendekati pintu kelas 10 IPA 2, yang kemudian gue melihat rombongan anak kelas 11 dan 12, dan salah satunya ada seorang laki-laki yang sangat gue kenali keluar dari pintu kelas itu. "Weiii, Reii!"
"Oi, Set. Ngapain lu?" Tanya gue seakan menghiraukan Layla yang hanya senyam senyum di sebelah gue. "Demo ekskul?"
"Iya, hwehehe," Lanjutnya sambil memamerkan selembaran berisi data-data murid kelas 10 calon anggota ekskul bandnya. "Udah segini weh yang datar! Terus.... em, ini..." Putusnya sambil terpana melihat Layla.
"Ehm, hai Kak Seto, aku Layla. Makasih ya untuk MBSSnya," Layla memperkenalkan dirinya sambil tersenyum ke arah Seto dan anak-anak band lainnya yang tentunya membuat wajah mereka bersemu merah.
"Weh, Seto. Ayo lah kita masih ada sekian kelas lagi belum didatenginn." Sela seorang perempuan kelas 12 yang gue lupa namanya, Aya kalau nggak salah.
"Kalian duluan aja, deh. Nih datanya, ntar gue bareng si Rei dulu." Balas Seto kemudian menyerahkan map berisi data murid itu kepadanya, lalu mendorong gue masuk ke kelas 10 IPA 2. "Yaudah lu urusin dulu urusan lu!!"
///
"WEH, KOK LU BISA KENAL SAMA ITU CEWEK, SIH!?" Seru Seto yang hampir membuat gue tuli setelah gue keluar dari kelas 10 IPA 2.
"Dia adik kelas gue, Set..." Balas gue sambil melangkahkan kaki menuju kelas gue kembali. "Emang lu tau dia? Emang dia ngapain pas MBSS?"
"Dia itu peserta MBSS tercantik menurut seluruh panitia MBSS, dan dia juga inceran banyak kakak kelas!" Serunya panjang lebar dan heboh. "Kok lu nggak tahu sih? Gila, lu beruntung banget! Padahal masih ada Nao, juga!"
"Ya emang ada Nao, Set..." Ujar gue. "Tapi kayaknya ada juga yang ngincer Nao juga, deh."
"Siapa"
"Itu, lo tau nggak si D---"
"YANG NANYAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!??"
Sialan
"Wei, santai, bro. Gue bercanda doang!" Seru Seto sambil menepis tangan gue yang udah hampir mencekik lehernya. "Dah nih, gue tanggapin dengan serius. Si Nao bukannya emang banyak yang ngedeketin, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby in Love
Novela JuvenilDimana ada Abigail Naomi, pasti disana juga ada Alexander Reinhard. Pokoknya, mereka duo gila yang tak pernah terpisahkan, karena dalam setiap hal pasti ada aja kelakuan mereka yang selalu menimbulkan gelak tawa. Gak heran sih, karena kabarnya merek...