PART 1

1.5K 74 1
                                    

"Arlie nggak mau, ma!" Jerit Arlie marah
.
"Turuti apa yang mama bilang! Atau kamu keluar dari rumah ini sekarang," jawab mama Arlie dingin, tapi tegas.
.
Arlie berlari ke kamarnya dan membanting pintu. Mama selalu begitu, pikir Arlie, tidak pernah mengerti perasaan Arlie.
.
Arlie tidak ingin jadi artis, ya dia sangat benci pekerjaan itu! Ia tidak ingin menjadi terkenal, ia tidak suka pada fans, ia benci harus sembunyi2 pergi ke manapun. Tapi apa boleh buat. Mamanya ingin Arlie menjadi artis. Dan itu artinya Arlie harus menurut. Selalu demikian...
.
Arlie membanting tubuhnya ke atas kasur dan mulai menangis sesenggukan. Ia benci... ia sangat membenci hidupnya... pekerjaannya... dirinya... dan lebih lagi, ia membenci mamanya, yang sudah membuatnya seperti ini. Yang hanya mampu memanfaatkan Arlie untuk kesenangan pribadinya. Seandainya... ya, seandainya ia bisa kembali ke saat2 itu... saat ia, papa, dan mama masih bersama2.
.
Saat itu usia Arlie baru 7 tahun. Arlie hidup bahagia saat itu, masa paling bahagia dalam hidupnya. Suatu hari yang cerah, ayahnya menggendong Arlie dan mengajaknya bermain di taman. Arlie masih ingat ia sangat bahagia saat itu... tapi tiba2 ayahnya memanggilnya dan mengelus kepala Arlie dengan lembut
.
"Papa harus pergi... jaga dirimu baik2..." setelah mengatakan itu, ayahnya pergi... pergi dari rumah dan tak pernah kembali lagi.
.
Sejak saat itu mama mulai berubah. Mama yang tadinya lembut dan penuh kasih sayang menjadi pemarah, ambisius, dan dingin. Beberapa tahun kemudian, Arlie menyadari bahwa papa telah meninggalkan mamanya demi wanita lain. Itu yang membuat mama berubah. Ia sering memarahi Arlie, dan bersikap tak acuh. Bahkan saat Arlie lulus sekolah, mamanya tidak mau hadir. Satu2nya yang ia inginkan dari Arlie hanyalah supaya Arlie menjadi artis terkenal. Oleh sebab itu mama Arlie mati2an menyekolahkannya di sekolah akting dan modelling, mengikutkannya kontes, dan lain2. Tapi dalam lubuk hatinya yang terdalam, Arlie tidak menyukai semua itu. Menjadi artis bukanlah cita2nya...

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang