"Setiap kali kamu pergi seperti itu aku selalu penasaran apakah besok aku bisa melihatmu," ujar Ferry esoknya
.
"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Arlie bingung, "sudahlah lebih baik kita hafalkan script."
.
Ferry tersenyum, "nah kan, kamu mulai main sandiwara lagi. Kemarin kamu bilang tak akan melupakan aku lagi.... Linda?"
.
Arlie menghentikan bacaan scriptnya dan memandang Ferry heran
.
"Kau panggil aku apa?" Tanyanya
.
"Linda, ya kau sendiri yang suruh aku memanggilmu begitu!"
.
Arlie melotot. Ia mencengkram lengan Ferry kuat2. Ia menatap Ferry nanar, "sebenarnya apa yang terjadi?" Geramnya
.
***
.
Baru kali itu Arlie berduaan dengan seorang laki2 di cafe. Kalau mamanya tahu, mamanya pasti akan memarahi Arlie habis2an. Mama tidak pernah mengijinkan Arlie dekat dengan siapapun, apalagi pacaran. Mamanya berpendapat itu bisa merusak konsentrasi Arlie sebagai artis
.
"Ceritakan semua dari awal," desak Arlie
.
Ferry menggeleng kesal, "kamu yang harus jelaskan padaku ada apa!!"
.
"Fer... kamu nggak ngerti, ini sangat penting buatku!!" Geram Arlie
.
"Ini juga... sangat penting buatku," ujar Ferry malu
.
Arlie menghela napas panjang. Ia memejamkan matanya dan membukanya pelan2
.
"Linda... itu adalah nama panggilan papaku terhadap ku. Tidak ada seorangpun yang memanggilku Linda selain papa," kisah Arlie, "namaku sebenarnya adalah Arlinda. Tapi mama lebih suka memanggilku Arlie."
.
Ferry mengangguk walaupun masih bingung mengapa Arlie menceritakan hal itu padanya
.
"Tak ada seorangpun memanggilku Linda selain papa... tapi kenapa kau memanggilku Linda?" Tanya Arlie, tak kalah bingung
.
"Tadi malam kamu datang ke pesta ayahku, menarikku ke belakang gedung dan mengatakannya padaku," jelas Ferry, "ini semua main2 kan Arlie? Apa kamu bagian dari reality show untuk menjebakku??"
.
Arlie menggeleng, "sepertinya ada yang aneh... tadi malam aku tidak pergi ke pestamu..."
.
"Jelas2 tadi malam kau mengajak ku berdansa..." ujar Ferry
.
"Itu semakin tak masuk akal," ujar Arlie sambil menggeleng, "mana mungkin aku mengajakmu berdansa!"
.
Ferry mendesah, hatinya sedikit sakit mendengar kata2 Arlie barusan.
.
"Cukup," ujar Ferry kesal, "aku semakin yakin ini semua hanya permainanmu. Entah mengapa kamu melakukan ini padaku, tapi tolong hentikanlah. Aku mulai tidak menyukai permainan ini..."
.
"Aku tidak main2, Fer... suara itu... aku yakin ini ada hubungannya dengan suara itu..."
.
Ferry melotot dan berdiri dari kursinya, "cukup Arlie. Simpan cerita gilamu untuk dirimu sendiri. Jangan ganggu aku lagi! Selamat tinggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VOICE
ParanormalArlie selalu konflik dengan mamanya yg single parent. Mama Arlie tdk pernah mau tau keadaan Arlie, tp hny mau mengeksploitasi Arlie utk bekerja sbg artis Mengalami depresi karena tuntutan ibunya, Arlie mulai mendengar suara2 aneh...