Part 17

564 35 0
                                    

Arlie dibantu oleh Ari membereskan semua barang2nya. Hari ini rencananya Arlie dipindahkan ke Rumah sakit itu... dengan alasan pemulihan mental
.
Arlie tidak henti2nya menangis. Ari menatap Arlie iba. Tiba2 sesuatu dalam nurani Ari memberinya keberanian... untuk menceritakan kebenaran pada Arlie
.
"Non... saya ingin menceritakan sesuatu... tapi saya harap non bisa menerima hal ini... saya sebenarnya takut sama nyonya... tapi saya lebih takut sama Tuhan... saya takut jika saya tidak jujur... saya dihukum."
.
"Ada apa Ri?" Tanya Arlie sambil menyeka airmatanya
.
"Malam itu waktu nyonya menemukan non Arlie sedang2 menjerit2... setelah dia menenangkan non, saya dengar dia telepon... telepon ke dokter kemarin itu... mereka menyusun rencana..."
.
"Rencana?" Tanya Arlie bingung
.
"Ya.. nyonya membuat kesepakatan dengan dokter itu untuk mengkarantina non di RSJ...!!" Bisik Ari sambil menangis sedih
.
"Apa?? Tapi... kenapa??"
.
"Nyonya... katanya dia sudah nggak sanggup liat non lagi... wajah non mirip tuan katanya..." ujar Ari, "dan semakin hari dia semakin nggak sanggup liat non.. walaupun dia ingin jadikan non artis, tetapi dia sendiri tau non setengah hati melakukan pekerjaan itu... jadi kemarin, dia memutuskan mengkarantina non Arlie..."
.
Arlie gemetar, airmatanya membanjir. Hatinya seperti teriris2... mama... sebesar itukah kau membenciku??
.
"Ari, kamu harus bantu saya," ujar Arlie tiba2, "tolong bantu saya kabur..."
.
"Tapi non..."
.
"Tolonglah Ri... aku mohon... selamatkan aku!"

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang