Part 18

571 34 1
                                    

Dengan bantuan Ari, Arlie berhasil melarikan diri tepat saat mobil jemputan dari RSJ datang. Arlie kabur menggunakan taksi
.
"Kemana non tujuannya?" Tanya sopir taksi
.
Arlie kebingungan. Tidak ada tempat yang ia tuju. Ia mengepalkan tangannya dan memejamkan mata. Tiba2 ia merasa kepalanya sangat sakit. Sakit sekali, dan lehernya serasa tercekik
.
"Non??" Tanya sopir taksi heran melihat keadaan Arlie
.
"Kalau kamu tidak mau menyerah... aku akan memaksamu," suara itu lagi2 terdengar di telinga Arlie. Tiba2 semuanya gelap bagi Arlie...
.
"Non? Apa kita ke rumah sakit saja?" Tawar sopir taksi itu
.
"Jangan," jawab Arlie. Ia tersenyum tipis, "pergilah ke tempat yang kutunjukkan..."
.
***
.
Ferry sedang memundurkan mobilnya ketika tiba2 sebuah taksi berhenti di depan rumahnya. Ferry buru2 mengerem mobilnya. Siapa sih, parkir sembarangan, pikirnya.
Tiba2 ia melihat Arlie keluar dari taksi itu. Rambutnya berantakan, dan ia tidak mengenakan alas kaki. Aduh, apa2an lagi ini??
.
"Ferry," sapa Arlie sambil langsung mendekati mobil Ferry. Ferry terpaksa membuka pintu sebelahnya dan Arlie pun masuk ke mobilnya
.
"Apa yang terjadi?" Tanya Ferry heran melihat keadaan Arlie
.
"Ceritanya panjang...." jawab Arlie, "aku akan tunjukkan sebuah tempat bagus... dan di sana aku akan menceritakan semuanya..."
.
"Sudah kubilang aku tidak mau ikut dalam permainanmu!!"
.
"Kamu ingat kan soal ini?" Potong Arlie, ia menunjuk lehernya. Lehernya tidak lagi merah tetapi bekas memar masih terlihat
.
Ferry terbelalak, "jadi itu... bukan karena jatuh seperti katamu kan?"
.
Arlie tersenyum lalu menggeleng, "ikutlah aku. Percayalah padaku, Ferry... hanya kamu... yang bisa menolongku."

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang