Part 9

599 36 0
                                    

Ferry mengetuk2an sepatunya ke lantai. Ia menaruh tangannya di pinggang sambil menggeleng2kan kepalanya.
.
"Apakah kemarin hanya mimpi," pikirnya, "kenapa Arlie sekarang bersikap seakan2 tidak terjadi apa2..."
.
Sutradara masuk ke ruangan itu dan menatap Ferry kesal
.
"Jelaskan ada apa kemarin!!" Serunya
.
"Maafkan saya Pak, semua itu murni kesalahan saya," jawab Ferry malu
.
"Untukmu sih tidak apa2," jawabnya, "berhubung saya masih memandang ayahmu, yang adalah atasan saya.."
.
Ayah Ferry adalah pemilik salah satu rumah produksi yang terkenal, dan karena itulah banyak sutradara menawari Ferry untuk main di filmnya
.
"Tapi untuk Arlie, tidak. Dia terlalu bermasalah! Saya akan menggantinya dengan orang lain. Itu sudah keputusan saya!" Ujar sutradara kesal
.
Ferry menghela napas. Ia mengetuk2an jarinya ke kursi kayu itu
.
"Saya ingin Arlie tetap ada di film," ujar Ferry tiba2.
.
"Apa?? Bukankah kamu dan dia selalu bertengkar seperti anjing dan kucing??"
.
"Itu juga keputusan saya. Jika Arlie tidak main, maka saya juga akan mundur," bisik Ferry tegas
.
Sutradara menggeleng2 kesal, "baiklah. Tapi jika ia buat onar lagi, saya tidak akan mengampuninya lagi!"

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang