PART 6

703 48 0
                                    

Arlie tertawa terbahak2 melihat reaksi si sutradara. Mobil Ferry terus melaju, entah ke mana mereka mau pergi. Sadar dengan apa yang ia lakukan, Ferry segera menepikan mobilnya
.
"Ah, sekarang aku akan dipecat!!" Teriak Ferry marah, "kenapa aku menurutimu??"
.
Bukannya menjawab, Arlie hanya senyum2 lucu ke arah Ferry, "Fer, aku ingin sekali ke taman hiburan... temani aku ya?"
.
"Kamu nggak apa2?" Tanya Ferry kesal sambil menaruh tangannya di dahi Arlie, "kenapa mendadak sok akrab gitu sih?? Kamu ingat nggak tadi ngatain aku apa??"
.
"Apa?" Tanya Arlie penasaran
.
"Lucifer!!" Jawab Ferry kesal. Arlie tertawa terbahak2
.
"Wait, kamu bener2 nggak inget ya?" Tanya Ferry. Arlie menggeleng
.
"Sudahlah, yuk kita berangkat ke taman hiburan... pleaseee...," rengek Arlie.
.
Ferry mendengus. Apa yang terjadi? Mengapa Arlie yang sombong, jutek dan dingin berubah menjadi sosok periang dan aneh seperti ini??
.
"Kamu yakin nggak perlu ke dokter?" Sindir Ferry, tapi dalam hati ia sedikit kuatir
.
Arlie tersenyum lembut. Matanya memandang kejauhan di luar jendela mobil
.
"Waktu aku kecil, aku sangat senang bermain di taman hiburan bersama ayahku. Oleh sebab itu... aku ingin sekali ke sana..." bisiknya
.
"Tapi... kenapa harus denganku?" Tanya Ferry sedikit gerah
.
"Karena... aku hanya mengingatmu."

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang