Arlie tertawa terbahak2 melihat reaksi si sutradara. Mobil Ferry terus melaju, entah ke mana mereka mau pergi. Sadar dengan apa yang ia lakukan, Ferry segera menepikan mobilnya
.
"Ah, sekarang aku akan dipecat!!" Teriak Ferry marah, "kenapa aku menurutimu??"
.
Bukannya menjawab, Arlie hanya senyum2 lucu ke arah Ferry, "Fer, aku ingin sekali ke taman hiburan... temani aku ya?"
.
"Kamu nggak apa2?" Tanya Ferry kesal sambil menaruh tangannya di dahi Arlie, "kenapa mendadak sok akrab gitu sih?? Kamu ingat nggak tadi ngatain aku apa??"
.
"Apa?" Tanya Arlie penasaran
.
"Lucifer!!" Jawab Ferry kesal. Arlie tertawa terbahak2
.
"Wait, kamu bener2 nggak inget ya?" Tanya Ferry. Arlie menggeleng
.
"Sudahlah, yuk kita berangkat ke taman hiburan... pleaseee...," rengek Arlie.
.
Ferry mendengus. Apa yang terjadi? Mengapa Arlie yang sombong, jutek dan dingin berubah menjadi sosok periang dan aneh seperti ini??
.
"Kamu yakin nggak perlu ke dokter?" Sindir Ferry, tapi dalam hati ia sedikit kuatir
.
Arlie tersenyum lembut. Matanya memandang kejauhan di luar jendela mobil
.
"Waktu aku kecil, aku sangat senang bermain di taman hiburan bersama ayahku. Oleh sebab itu... aku ingin sekali ke sana..." bisiknya
.
"Tapi... kenapa harus denganku?" Tanya Ferry sedikit gerah
.
"Karena... aku hanya mengingatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VOICE
ParanormalArlie selalu konflik dengan mamanya yg single parent. Mama Arlie tdk pernah mau tau keadaan Arlie, tp hny mau mengeksploitasi Arlie utk bekerja sbg artis Mengalami depresi karena tuntutan ibunya, Arlie mulai mendengar suara2 aneh...