Tidak terasa Arlie tertidur malam itu dan ia hampir terlambat syuting. Ia buru2 mandi dan memakai pakaiannya. Ia melihat ke kaca dan mengusap2 lehernya. Lehernya tampak masih memerah. Ia memutuskan memakai scarf berwarna ungu, senada dengan bajunya, untuk menutupi lehernya yang merah.
.
Di tempat syuting...
.
"Kamu sudah tau kan apa yang terjadi," bisik Ferry saat mereka tengah istirahat, "wartawan itu..."
.
"Itu bukan aku," tukas Arlie
.
"Apa maksudmu?"
.
"Foto itu bukan aku, itu orang lain," ujar Arlie sambil pura2 sibuk mengemasi barangnya
.
"Sudah jelas itu kamu! Kita berangkat dari sini, naik mobilku... kamu yang mengajak aku!" Ujar Ferry
.
"Hentikan!!" Seru Arlie sambil berjalan pergi, namun Ferry keburu menarik tangan Arlie, dan tak sengaja scarf nya terlepas, dan tampaklah leher Arlie yang jelas bekas cekikan di hadapan Ferry
.
"Arlie..." bisik Ferry kaget. Ia tak menyangka Arlie sedang terluka
.
Arlie buru2 memasang scarfnya, "ini... aku terbentur," ujarnya lalu berjalan pergi
.
Tapi Ferry mencengkram lengan Arlie shingga Arlie tidak bisa kemana2
.
"Sudah jelas itu... bekas cekikan... apa yang terjadi?" Tanya Ferry cemas
.
"Sudah kubilang aku jatuh dan terbentur! Lepaskan!"jerit Arlie
.
"Tolong aku Ferry..." tiba2 suara itu menggema di kepala Arlie. Arlie terlonjak
.
"Ada apa?" Tanya Ferry
.
"Tidak apa2!" Jawab Arlie sambil berjalan meninggalkan Ferry.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VOICE
ParanormalArlie selalu konflik dengan mamanya yg single parent. Mama Arlie tdk pernah mau tau keadaan Arlie, tp hny mau mengeksploitasi Arlie utk bekerja sbg artis Mengalami depresi karena tuntutan ibunya, Arlie mulai mendengar suara2 aneh...