Part 28

553 31 0
                                    

"Shit!!" Seru Ferry. Ia buru2 menyambar kunci mobilnya dan berlari ke arah mobilnya. Ia buru2 menstarter mobil dan menggasnya dalam kecepatan tinggi.

Jangan Arlie, jangan... bisik Ferry dalam hati. Malam itu jalanan macet sekali, membuat Ferry makin gamang.

"Oh, please!!" Jeritnya. Ia menekan klakson berkali2, tapi nihil. Ia harus menyerah pada macetnya kota malam itu.

15 menit kemudian...

"Arlie...!! Arlieee!!" Seru Ferry. Tapi di loteng gedung itu ia tidak mendapati sosok Arlie. Jangan bilang kalau Arlie sudah... terjun?

"Arlieeee!!!" Teriak Ferry lagi.

Tiba2 ia mendengar suara tawa dari belakangnya. Tak salah lagi... itu Linda.

"Lama banget sih Fer... aku sudah nungguin kamu sejak tadi..." ujarnya, sambil menyunggingkan senyum aneh.

"Please, Linda, kembalikan Arlie!!"

"Ehm... aku nggak mau," ujarnya manja, "aku mau sama kamu...." Arlie mendekati Ferry dan menggelayut di lengannya.

"Linda, please..." Ferry mendorong Arlie, "ini tidak lucu..."

Senyum Linda memudar. Matanya bersinar menyeramkan.

"Arlie sudah mati, Fer. Sekarang giliranku," ujar Linda, "sekarang aku akan hidup bahagia... aku akan mencari papaku dan hidup bahagia... dengannya..."

Ferry menghela napas, "Linda, papamu... dia sudah meninggal..."

Ekspresi Arlie berubah. Matanya membulat.

"Bohong... bohong..."

"Kau juga pasti sudah tau kan... Ayahmu, dia meninggalkan ibumu karena wanita lain... bukan karena ibumu jahat, tapi ayahmu berselingkuh dengan susternya sendiri..."

"Bohoonggg!!!" Seru Arlie, ia melompat ke arah Ferry dan mulai mencakar2 wajah Ferry. Ferry terjerembap ke belakang, tak disangkanya Arlie bisa sekuat ini.

"Kamu bohonggggg!!" Isak Arlie.

"Aku tidak bohong, Linda!!" Seru Ferry sambil mencoba mendorong tubuh Arlie.

Tiba2 Arlie mundur. Ia menatap Ferry sinis. Lalu ia tertawa, tawa yang sedih dan menyeramkan

"Baiklah... kalau papa sudah di surga... artinya... aku akan menyusulnya... bersama Arlie," bisiknya. Matanya nanar, napasnya memburu.

"Selamat tinggal, Ferry."

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang