Part 22

570 38 0
                                    

"Nggak. Kamu ikut aku. Aku nggak akan biarin kamu disakiti oleh siapapun," tegas Ferry

"Kenapa?" Tanya Arlie heran, "kita bahkan bukan temen..."

Ferry langsung salah tingkah. Ia menggaruk2 kepalanya sambil memonyongkan bibir

"Entahlah," gumamnya

"Biarkan aku pergi, Fer..." ujar Arlie serius, "aku harus hadapi ini. Sendiri."

"Jangan sekali2 melangkah keluar dari mobil ini, Arlie!" Seru Ferry

Arlie menatap Ferry heran, "kenapa lagi??"

"Karena aku... suka kamu," bisik Ferry pelan
Arlie menganga, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Suasana tiba2 menjadi aneh antara mereka berdua

"Yang jelas aku nggak bisa biarin kamu pergi. Itu aja," gumam Ferry

Deg deg deg... jantung Arlie kembali berdegup kencang. Ia memegang dadanya, berharap itu akan terkendali, tapi sebaliknya degap jantungnya makin cepat

"Jangan rebut dia... atau kau menyesal!!" Tiba2 Arlie mendengar suara itu lagi, "matilah Arlie... kau tidak akan pernah bahagia!!"

"Hentikan..." bisik Arlie

"Hahahaha... kamu layak masuk Rumah Sakit Jiwa... tidak ada yang menginginkanmu, Arlie... aku... aku akan menggantikan tempatmu dengan kebahagiaan!!!" Suara itu makin keras

"Hentikan!!!" Jerit Arlie

Tiba2 Ferry menarik tubuh Arlie dan mendorong kepalanya. Ferry mencium Arlie... dalam dan lama.

Arlie terkejut dengan tindakan Ferry, namun anehnya suara2 itu mendadak hilang... Ia memejamkan matanya dan menikmati ciuman itu.

"Haruskah aku mengakui bahwa aku juga menyukainya..." pikir Arlie, "sejak pertama bertemu dengannya..."

Perlahan Ferry melepaskan genggamannya dan mundur, "maafkan aku..." bisiknya pelan, "aku sangat kuatir saat kau menjerit tadi dan aku takut kamu akan pergi lagi. Ahhh, kenapa aku melakukan hal bodohhh!!"

Arlie tersenyum malu dan perlahan ia meraih tangan Ferry, "aku tidak akan pergi. Aku... juga menyukaimu."

THE VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang