Part 18: Their Promises

920 60 4
                                    

~Author's POV~

             Kendall hanya bisa terduduk di balkon hotel yang dia tempati saat ini. Entah, semejak kejadian 3 hari lalu, dia tidak ingin kemana-mana. Termasuk kembali ke apartemen Cameron. Dia meminta izin kepada Lilo, dan dengan senang hati diizinkan. Mengingat disisi lain, Kendall sudah melakukan banyak hal sejak 2 minggu sebelumnya. Itu membuat proyek mereka sudah selesai, walau belum keseluruhan.

               Dia benar-benar menjauhkan diri dari semuanya. Dia tidak masuk kuliah, tidak menghubungi siapapun -kecuali Khloe-, dan tidak keluar dari hotel itu. Yang dilakukannya sehari-hari, hanya mencari apartemen baru, yang lebih luas, mungkin mencari 3-4 kamar. Berniat untuk menampung Ayah atau Ibunya jika ingin menginap bersama dia dan Kylie. Terlalu singkat memang, dia memutuskan ingin segera pergi. Lelah akan perasaan yang tak terbalaskan oleh dua orang yang mempunyai bentuk serupa.

             Suara deringan telepon, membangunkannya dari lamunan. Kali ini, Khloe meneleponnya lagi. Dia pun segera mengangkatnya. "Hai." sapa Kendall.

"Hai, baby. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Sangat baik."

"Ada apa?"

"Aku ingin memberitahumu soal apartemen yang diurus teman ku. Kau bisa melihatnya siang ini jam 1. Dia bilang kalau kau tidak bisa hari ini, dia akan menunggumu sampai kau mau datang melihatnya, kapan pun itu."

                  Kendall terdiam sejenak. Dia menatap kebawah, dimana orang-orang, dan kendaraan berlalu-lalang. "Boleh. Aku akan kesana."

"Bagus. Aku akan memberitahunya."

"Oh, dan Khloe, apa ada Kourtney disana?"

                  Keheningan terjadi sebentar. "Tidak ada, sayang. Ada apa?"

"Hmm, aku hanya ingin meminjam rumahnya di Hampton, untuk seminggu. Bisa kau sampaikan padanya?"

"Wow, ada apa? Kau sepertinya tidak baik?"

                      Kendall terkekeh sejenak. "Aku ingin beristirahat sebelum pameranku. Kelompokku sudah mengizinkanku untuk beristirahat seminggu. Aku sudah menyelesaikan proyek hingga hasil 90%, jadi mereka sedikit mengkhawatirkan keadaan tubuhku."

"Kau bersemangat sekali?"

"Yea, aku tahu itu. Jadi, bisa kau sampaikan kepada Kourtney?"

"Baiklah. Dan kebetulan, Kourtney dan Scott akan ke New York nanti malam. Kemungkinan itu akan terjadi untukmu."

                    Kendall tersenyum lega. "Terimakasih. Kalau begitu, sampai nanti, aku ada urusan."

"Baiklah, sampai jumpa, sayang!"

                    Kendall memutuskan sambungan. Dia pun bangkit, masuk kedalam. Dia berencana mengambil baju-bajunya. Dan juga, dia berharap kalau Cameron sedang tidak ada di apartemen.

-------------------------------------------------------------------------

                 Cameron hanya terdiam dikamar Kendall. Dia tidak bergerak semenjak dua hari lalu, ketika dia menyadari kalau gadis itu tidak kemari. Dia khawatir, dan cemas. Beberapa telepon masuk dia abaikan. Bahkan, ketukan pintu sejak tadi pagi tidak membuatnya bangkit.

                  Dia hanya ingin sendiri. Dan menunggu Kendall membuka pintu depan, dan masuk kedalam kamar yang dia tempati saat ini. Hingga kemudian, dia mendengar suara pintu. Perasaan ragu sempat mengusiknya, namun ketika seorang gadis memasuki ruangan itu, dia menegang. Begitu pula gadis itu. Dia kaget ketika melihat Cameron ada disana.

Dallas Twins [CAMERON DALLAS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang