~Author's POV~
Kendall dan Cameron sedang menikmati keramaian Central Park Zoo dihari Minggu. Banyak keluarga yang datang. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Mereka hanya menikmati atraksi anjing laut yang sedang berlangsung. Sesekali mereka tertawa ketika menyaksikannya. Tanpa sepengetahuan Cameron, Kendall meliriknya. Wajah mereka sama. Sangat sama. Tapi kenapa bisa sikapnya berbeda?
"Aku tahu aku tampan. Tapi aku bukan Felix." gumam Cameron yang membuat Kendall kelabakan.
"Tidak. Ak-aku hanya melihat..." Kendall mulai panik mencari alasan.
"Melihat?" tanya Cameron menagih.
"Melihat... es krim disana!!" ucapnya lega sambil menunjuk penjual es krim yang sedang banyak pembeli.
Cameron menoleh lalu membelalakan matanya. "Kau pasti bercanda?" tanya Cameron.
"Apa?" tanya Kendall.
"Kau mau es krim sedangkan beberapa menit lalu kau sudah makan es krim cup ukuran sedang yang aku belikan untuk menenangkanmu. Apa kau belum kenyang?"
Kendall hanya melongo. Cameron hanya memandang Kendall aneh. "Apa? Apa ada yang salah dengan kalimatku barusan?" tanya Cameron heran. Kendall menggeleng dan langsung bertepuk tangan. "Kau kenapa?" tanya Cameron lagi.
"Cameron Dallas mengucapkan lebih dari 5 kata dalam satu kalimat kepada ku?? Itu luar biasaaa." ucap Kendall heboh.
Cameron memandang Kendall aneh. "Kenapa kau begitu bahagia?" tanya Cameron.
"Kau terkenal berbicara tak lebih dari 5 kata. Dan kau berbicara sepanjang itu kepadaku? Yang notabene musuhmu. Itu luar biasa, bung!!!"
Cameron memandang Kendall jengah. Lalu berlalu meninggalkan Kendall berkeliling. "Hei, tunggu aku!!" pekik Kendall yang berlari untuk mengejar Cameron. Saat jarak sudah dekat, dia menarik tangan Cameron. "Hei!" cegah Kendall. "Apa?" balas Cameron dingin. Kendall mendengus.
"Baru beberapa menit lalu kau begitu banyak bicara. Kenapa menjadi Tuan Es Batu lagi?" ucap Kendall kesal.
Cameron lebih memilih mengalihkan tatapannya. "Ah, aku menyesal menahan mu pergi. Lupakan saja!" dengus Kendall langsung berlalu pergi. Cameron memperhatikan Kendall yang terus menjauh. Sesekali berlari, hingga
"AWWW!!" pekik Kendall dari kejauhan.
Cameron hanya tersenyum geli melihat insiden itu. Kemudian menghampiri Kendall yang sudah dikerumuni banyak orang. "Permisi." ucap Cameron tegas. Semua orang memberi jalan.
"Celaka lagi ya, Nona Sok Tahu?" ledek Cameron yang sudah berjongkok didepan Kendall.
Kendall meringis, hingga akhirnya menatap Cameron tajam. "Ck, kalau niatmu meledek, pergi saja sana!" ucap Kendall kesal. Cameron mendengus. "Disini banyak orang. Kalau kau mengibarkan bendera perang, kenapa tidak dikampus saja?" bisik Cameron. Kendall hanya menatap Cameron tajam. Lagi-lagi Cameron mendengus.
"Maaf ya semua! Kekasih saya memang ceroboh! Sekarang silahkan bubar, saya akan mengurusnya." ucap Cameron ramah -tidak seperti biasanya- kepada para penonton yang berdiri mengerubungi.
Kendall melotot mendengarnya. "Apa-apaan?" gumam Kendall kesal. Tak lama, mereka bubar. Cameron kembali jongkok membelakangi Kendall. "Apa yang kau katakan barusan, Camoron?" tanya Kendall kesal. "Jangan berisik! Sudah, naik ke punggung ku sekarang!" ucap Cameron tegas. Kendall masih diam. Tetap pada pendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dallas Twins [CAMERON DALLAS]
FanfictionKetika dua anak kembar menyukai dua saudara kandung yang membuat ini semua menjadi rumit. Cameron 》 Kendall 》 Felix 》 Kylie 》 Cameron Lalu bagaimana semuanya akan berlalu? Bagaimana mereka melewatinya?