7

965 102 2
                                        

.

satu minggu pun berlalu dan tawaran Cameron yang belum sempat ku jawab masih terngiang di otak ku saat ini,untungnya jonathan masih belum tahu tentang status pertemenan kami.

"focus lah sedikit megan.skill kita akan di pertaruhkan sebentar lagi"ucap Ashley sambil mengunyah permen karetnya di samping aku pun hanya menganggukan kepala seraya mengerti.

Bisa kalian tebak aku dan Ashley akan diseleksi hari ini,aku berharap seleksi ini akan berjalan lancar sesuai dengan usaha ku.

"kau belakangan ini terlalu banyak berfikir megan ya semacam nenek tua yang terbelit hutang.kau tahu?" tanya Ashley meledek kearah ku sambil menjulurkan lidah,aku pun suntuk.

"kau bercanda ya jelas tidak aku ini masih muda"peringat ku pada Ashley sambil menjitak kepalanya pelan dan kami pun tertawa bersama.Ada untungnya juga sih dengan begitu rasa grogi ku sudah mulai berkurang.

.

beberapa jam berlalu seleksi pun selesai,aku baru saja keluar dari kamar mandi umum sekolah ya setelah merasa diriku sudah harum dan bersih aku pun beranjak meninggalkan tempat.

Belum sempat berjalan seseorang menarik tangan ku mengisyaratkan untuk berhenti,mengetahui hal itu aku pun menoleh kebelakang dan mendapatkan wajah Cameron tepat berada di depan ku.

"Ada apa?"tanya ku santai sambil menatap dua buah bola mata coklat yang dimilikinya.

"tidak,aku hanya mau memastikan tentang tawaran ku tempo lalu" jawabnya sambil mengaruk tengkuknya yang ku tebak tidak gatal.Suasana canggung pun menyelimuti kami,ya aku sedang menimbang nimbang kali ini.

"bagaimana?"tanya lagi,namun aku masih bergeming di tempat.

"ya,jadi begini aku tidak bermaksud menolak ajakan mu tapi aku tak yakin dengan jo" ucap ku sambil mengidikan bahu.sebenarnya aku merasa tidak enak dengannya karena sudah menunggu jawaban ku tapi kalau pilihannya bersangkutan dengan jo aku lebih baik mengalah.

"aku bisa atasi jo dia percaya padaku meg,aku hanya ingin kau melihat ku" jawabnya dengan mantap.ia menatap mata ku intens seolah memastikan bahwa dengannya aku akan baik baik saja.

Namun setelah beberapa detik kami saling bertatapan ia sedikit membersihkan tenggorokannya untuk mengalihkan perhatian.

"kumohon untuk kali ini saja.aku butuh penyemangat agar bisa menang"

"tapi kenapa harus aku,cam?"tanya ku membuatnya agak terkejut namun dia berusaha menetralkan keterkejutannya itu.

"karena kau termasuk golongan orang yang nyaman bagi ku setelah kylie" jawabnya enteng sambil menggaruk tengkuk secara sengaja.

Apa?apa yang baru dia katakan adalah nama kylie,memangnya ada apa dengan kylie kata kata Cameron pun sedikit membuat pikiran ku bercabang.

"jangan kaget,dia itu mantan kekasih ku.kami memang baru putus karena suatu hal" Cameron pun mengantung kalimatnya pada bagian terakhir.

"aku akan bercerita setelah kau menerima ajakan ku"tawarnya pada ku untuk kesikian kalinya,namun tawarannya kali ini membuat ku goyah,jadi aku hanya bergeming seperti orang bodoh untuk menentukan keputusan.

"baiklah aku ikut tapi pastikan aku aman dari jonathan"

sebuah kalimat terungkap begitu saja dari mulut ku karena rasa penasaran tentang bayangan kylie yang menghantui diriku.

"oke kalau begitu pegang semua janji ku pada mu."

Aku hanya mengangguk padanya seraya mengerti,kalau bukan karena aku penasaran dengan hubungan dia dan kylie aku juga enggan ikut apalagi berurusan dengan Jonathan.

Ku simpulkan perbincangan kami sepertinya sudah selesai jadi kuputuskan untuk pamit pergi dari hadapannya,namun belum sempat ku langkahkan kaki ku kembali tangan kekarnya menahan ku untuk tetap berada di posisi awal.

"jangan buru buru seperti itu.dan ingat megan aku bukan laki laki pengecut" ucapnya sambil menatap ku dalam.

"ku antar kau pulang dan kuceritakan sesuai janji ku tadi"

rasa gembira langsung meluap di dalam diri ku entah mengapa dan aku sangat menghargai kejujuran Cameron untuk menepati janjinya di saat yang bersamaan.

"ku hargai itu cam." Aku pun tersenyum simpul lalu ia hanya mengangkat alisnya sambil tersenyum miring.

.

"ya jadi seperti itu aku dan kylie menjalani hubungan selama 2 tahun ya kira kira dari awal sekolah menengah atas aku dan dia sudah bersama.namun sayang belakangan ini dia melunturkan semua kepercayaan ku,dia mendekati shawn demi menambah kepopularitasannya" ucap Cameron sambil fokus menyetir.

"aku juga tidak tahu hal sepahit ini akan terjadi padahal aku sudah selarut ini padanya"lanjut Cameron sambil mengenggam stir mobil itu dengan keras mungkin menahan kesal ya itu semua bisa ku lihat dari bisepnya yang mengencang.

"sudah lah,untuk apa kau menahan perasaan mu terlalu lama pada orang yang sama sekali tidak menghargai mu"

aku berkata seperti itu pada cam,ya berfikir kembali saat kejadian sebuah cuter melukai tangan ku dan disaat itulah kylie memulai perbincangan dengan shawn.ah semua disini sangat berhubungan.

"kau ingat saat aku membentak mu dikantin sekolah karen kecerobohan mu?" tanya nya sambil melihat kearah ku.

Pertanyaan Cameron saat ini membuat ku terpaku,masih ingat saja dia.

"i-iya aku masih ingat" ucap ku terbata sambil membuang muka kearah jendela.

"ya itulah alasan mengapa aku mencurahkan semua amarah ku kepada orang orang sekitar,bayangkan saja kami semua berada dalam satu meja makan dan aku di perlakukan seperti itu.tak habis fikir apa lagi aku bukan orang yang tempramental"ujar Cameron panjang lebar sambil memukul stirnya pelan.

"itu bukan hal yang baik.tapi bersabarlah ku kira orang jahat seperti dia akan dapat balasan"aku pun menaruh tangan ku di pundaknya dan dia pun sedikit lebih rileks.

"hm,thanks megan" ia pun melirik kearah ku sebentar lalu kembali fokus menyetir.

Aku menarik tangan ku dari pundaknya,berfikir keras tentang kylie.kelakuannya memang baik tapi hatinya sangat di ragukan ya semua berbalik dari kenyataan yang ada.

Waktu pun terus bergulir sampai pada keheningan menyelimuti kami di mobil.

Suara batuk laki laki pun menyadarkan ku untuk kembali sadar dari lamunan.

"kita sudah sampai meg" peringatnya sambil menatap ku.

"ya,terimakasih cam.dan ingat saran ku" aku pun melempar senyum kearahnya sembari keluar dari mobil Cameron.

Aku terus tersenyum dan melambaikan tangan sampai mobil Cameron hilang dari hadapan ku.

Berusaha berjalan masuk kedalam rumah dengan tenang namun sayang suasan hati ku yang tenang sekarang hancur saat melihat keributan di depan mata ku.

Masalah apa lagi ini?keluh hati ku frustasi.




*

AEEH,thanks yang udah mau baca cerita aku maaf kalo jelek aku pemula eh btw readersnya udah 1.1K aduh makasih banget yang mau ngeluangin waktu buat baca.sorry for slow update soalnya tugas sekolah numpuk parah.love you guys don't forget to vote ya!udah itu aja siJ


Broken wings//Cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang